Berita

Sistem pertahanan S-400 Rusia/Net

Dunia

AS Belum Menerima Tawaran Turki Bentuk Kelompok Kerja Soal S-400 Rusia

SELASA, 11 JUNI 2019 | 08:11 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat belum mengikuti saran Turki untuk membentuk kelompok kerja bersama demi mencoba meredakan ketegangan antara kedua negara atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara.

Hal itu dipastikan oleh kepala Direktorat Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir awal pekan ini (Senin, 10/6). Dia menambahkan, Turki siap untuk membahas keprihatinan Washington melalui kelompok kerja tersebut.

"Jika sumber kekhawatiran adalah kekhawatiran teknis yang berasal dari S-400 yang berlokasi di Turki, kami telah berulang kali mengatakan bahwa kami siap untuk membahas ini," kata Demir.


"Namun, pihak lain (Amerika Serikat) belum mengambil langkah apa pun untuk membentuk tim teknis dan mendiskusikan hal ini," tambahnya seperti dimuat Reuters.

Komentar Demir muncul setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan pekan lalu mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Turki. Dalam surat itu, Shanahan meminta Turki menguraikan soal bagaimana negara itu akan ditarik keluar dari program F-35 jika tetap lanjut dengan kesepakatan S-400 dengan Rusia.

Demir mengatakan, Kementerian Pertahanan dan direktoratnya sedang berupaya mengirimkan tanggapan segera.

Diketahui, kedua sekutu NATO itu terlibat perselisihan selama berbulan-bulan atas langkah Turki untuk membeli S-400 Rusia.

Washington mengatakan S-400 merupakan ancaman bagi pejuang Lockheed Martin Corp F-35 dan telah memperingatkan kemungkinan sanksi Amerika Serikat jika Ankara melanjutkan dengan kesepakatan itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya