Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Publika

Rencana Tatanan Asia Pasifik Baru Untuk Kemanusiaan, Keadilan dan Kedaulatan Rakyat Dirusak Jokowi

JUMAT, 07 JUNI 2019 | 13:47 WIB

SAAT ini konsolidasi kekuatan militer internasional yang mengarah pada terjadinya kesepakatan Asia Pasifik baru, dihancurkan rezim Jokowi, konglomerat taipan kriminal dan jaringan kekuasaannya.

Gangguan rezim Jokowi dan kelompoknya ini mengarah pada kesepakatannya dengan China Komunis yang mengklaim Laut China Selatan atas klaim kedaulatannya. Kesepakatan Jokowi ini terkait dengan proyek OBOR sebagai bagian belt road initiave.

Rezim Jokowi sengaja merusak jalan dengan cara mendelegitimasi kedaulatan rakyat di Indonesia, di mana prinsip kemanusiaan dan keadilan berada di dalamnya.


Bagi kami yang merupakan kelompok oposisi dan tidak lagi berada dalam dukungan konstelasi pemilu, termasuk pilpres 2019, tindakan atas pembunuhan dan penyiksaan rakyat saat demonstrasi 21-22 Mei 2019, menghasilkan kekecewaan mendalam bagi kami.

Sikap represi rezim Jokowi tersebut terindikasi mengamankan kepentingan kelompok taipan kriminal yang menjadi kongsi kekuasaannya demi belt road initiave.

Tentu sikap rezim Jokowi saat ini mendorong kekuatan oposisi rakyat saat ini untuk semakin mempertegas sikapnya.

Bagi rakyat Indonesia yang berada dalam kelompok oposisi rakyat, lebih memilih tegaknya kedaulatan rakyat sebenar-benarnya.

Hal ini sesuai kesepakatan sejarah melalui konsensus pembukaan UUD 45 yang ditegaskan, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Dengan adanya rezim Jokowi di dalam OBOR, maka Jokowi telah merusak rencana tatanan Asia Pasifik, di mana rakyat Indonesia berhak atas kedaulatannya dalam tatanan nasional dan internasional.

Yudi Syamhudi Suyuti
Koordinator Eksekutif JAKI (Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya