Berita

Presiden Suriah Bashar Al Assad/Net

Dunia

Amerika Serikat Serahkan Masa Depan Presiden Bashar Al Assad Kepada Rakyat Suriah

RABU, 05 JUNI 2019 | 14:40 WIB | LAPORAN:

Amerika Serikat menegaskan tidak berniat untuk menggulingkan rezim penguasa Suriah di bawah pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

Meski menolak disebut telah memberi legitimasi untuk Assad, namun negeri Paman Sam itu menekankan nasib Presiden Suriah itu sepenuhnya ada di tangan rakyat negeri Syam.

Hal itu disampaikan Utusan Khusus AS untuk Suriah James Jeffrey saat ditanya wartawan tentang adanya upaya pihaknya untuk menjungkalkan Assad.


"Saya tidak mempertimbangkannya (menggulingkan Assad, red), sebagaimana itu juga tidak dipertimbangkan siapapun di Pemerintah AS," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (5/6).

Jeffrey menjelaskan, Assad masih memberikan hal-hal positif seperti kaitannya dengan pemerintahan Suriah dan pemberantasan ISIS di negara itu.

"Hanya saja, terkait masa depan Assad di Suriah biarkan saja rakyat yang menentukan. Kami mendukung upaya konstitusional, yang menjamin interaksi antara negara dan rakyat berdasarkan konstitusi," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jeffrey juga mengungkap dukungan Washington terhadap penyelenggaraan Pemilu secara bebas dan adil yang diikuti warga Suriah di seluruh dunia.

"Dan Amerika Serikat akan menjadi pemantau. Inilah yang mencerminkan visi kami untuk masa depan Suriah," lanjutnya.

"Yang seperti itu bukan menggulingkan rezim, namun mengganti tindakan negara, apa pun sifatnya, dan tindakan pemerintah, apa pun itu," tegas Jeffrey.

Sebelumnya, muncul informasi yang menyebut AS tengah bersiap untuk memberikan legitimasi kepada Assad. Langkah itu disebut dilakukan Washington bersama dengan Israel, dengan balasan Suriah mengusir pasukan militer Iran dari wilayahnya.

Jeffrey pun membantah laporan itu, dan mengatakan, "Akan ada pertemuan terkait Timur Tengah bersama Rusia, namun kami masih menyiapkan detailnya."

"Tentu saja, tidak ada kesepakatan seperti itu. Laporan-laporan ini seharusnya tidak perlu dipercaya," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya