Berita

Mayjen (Purn) Soenarko/Net

Politik

Solidaritas Akabri 1978 Galang Dukungan Untuk Tangguhkan Penahanan Mantan Danjen Kopassus Soenarko

SELASA, 04 JUNI 2019 | 06:50 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Alumni Akademi Angkatan Bersenjata (Akabri) angkatan 1978 tengah menggalang dukungan untuk meminta penangguhan penahanan rekan mereka, mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko.

Soenarko yang juga mantan Pangdam Iskandar Muda dan mantan Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) tengah berada di balik jeruji Rumah Tahanan Militer Guntur, Jakarta Selatan.

Pria kelahiran Medan, 1 Desember 1953, yang mendapatkan Satya Lencana Seroja dan Satya Lencana  Dwidya Sistha itu dituduh menyelundupkan senjata dan terlibat dalam upaya makar terhadap pemerintahan yang sah. Aksi makar yang dituduhkan konon akan dilakukan bersamaan dengan aksi damai menolak hasil pilpres 2019.

Hari Senin kemarin (3/6) Soenarko dikunjungi dua teman satu angkatannya di Akabri. Keduanya adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen (Purn) Marciano Norman dan mantan Waka Polri Komjen (Purn) Nanan Soekarna.

Surat permintaan penangguhan penahanan bagi Soenarko akan diserahkan kepada Menkopolhukam Jenderal (Purn) Wiranto sesegera mungkin.

Demikian disampaikan mantan Perwira Pembantu Madya (Pabandya) Kodam Iskandar Muda, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra dalam perbincangan beberapa saat lalu (Selasa, 4/6). Sri Radjasa Chandra kemarin juga menjenguk Soenarko di RTM Guntur.

“Mereka sedang menyiapkan surat yang berisi pernyataan bersama angkatan 78 yang ditujukan kepada Menkopolkam guna mendapat penangguhan,” ujar Sri Radjasa Chandra.

Sri Radjasa Chandra adalah pihak pertama yang menjelaskan kepada publik bahwa tuduhan penyelundupan dan makar itu tidak benar.

Radjasa mengetahui riwayat senjata yang dituduhkan tersebut. Dialah yang menerima senjata itu dari mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat masih aktif bertugas di Kodam Iskandar Muda dan selanjutnya menyerahkan senjata-senjata itu kepada Pangdam Iskandar Muda ketika itu, Soenarko.

“Kami berharap Pak Soenarko bisa sesegera mungkin dibebaskan dari segala tuduhan dan dilepaskan dari rumah tahan,” demikian Radjasa.  

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya