Berita

Pakar militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi/Net

Politik

Kepemilikan Senjata Ilegal Jangan Langsung Dihubungkan Ke Makar

SENIN, 03 JUNI 2019 | 11:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyelundupan senjata api ilegal yang diduga dilakukan mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko tidak boleh langsung dikaitkan dengan dugaan makar.

Pakar militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai Soenarko seharusnya dikenakan pelanggaran pidana atas kepemilikan atau penyelundupan senjata ilegal. Bukan untuk penggulingan pemerintah atau makar.

“Lebih masuk akal dikenakan pada Pak Soekarno, bukan unsur makarnya. Melainkan bahwa beliau sudah bukan lagi seorang militer aktif, mestinya memahami bahwa dengan jelas bukan hal yang dibenarkan oleh hukum, ini kepemilikan senjata ilegal secara tidak sah itu,” katanya kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (2/6).


“Saya kira justru itu lebih kuat daripada bicara unsur makarnya karena ini kepemilikan senjata ilegal," sambungnya.

Lebih lanjut, Khairul Fahmi mendesak pihak kepolisian untuk bersungguh-sungguh dalam menegakkan hukum terkait senjata ilegal. Sebab, bukan hanya Soekarno yang bisa kena, melainkan hampir mayoritas purnawirawan jenderal terindikasi masih memegang senjata api.

"Soenarko bukan hanya satu-satunya, ya katakan umum purnawirawan memegang senjata secara tidak sah. Ini perlu ada upaya lebih kuat lagi untuk kepemilikan senjata api, kalau polisi ingin menegakkan yang dipersoalkan itu. Bukan hanya Soenarko, artinya ya mungkin kalau mau dijadikan pijakan awal upaya penertiban lebih serius," paparnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya