Berita

Buka Bersama dan Tausyiah Kebangsaan bertajuk "Memotret Peristiwa Kerusuhan 22 Mei, Sebuah Refleksi"/Net

Politik

Masyarakat Khususnya Anak Muda Diminta Tidak Mudah Terprovokasi

SABTU, 01 JUNI 2019 | 08:02 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Polarisasi masyarakat pasca Pilpres 2019 belum memperlihatkan penurunan. Penyebabnya, mayoritas masyarakat khususnya anak muda dianggap mudah terpengaruh terhadap pernyataan sejumlah tokoh politik yang membawa simbol-simbol agama.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Najih Prasetyo pada acara Buka Bersama dan Tausyiah Kebangsaan bertajuk "Memotret Peristiwa Kerusuhan 22 Mei, Sebuah Refleksi" di Sekretarian Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Jakarta Selatan, Jumat (31/5).

Menurut Najih, umat Islam harus lebih banyak mendengarkan penyataan-pernyataan ulama yang peranannya sudah terbukti membangun kesadaran masyarakat tentang kebangsaan.


"Banyak tokoh-tokoh yang bermunculan tanpa terdeteksi sebelumnya bagimana dan kepentingan politiknya bagaimana. Kenapa dia bisa menjadi tokoh sentral dalam gerakan yang mengatasnamakan Islam. Inikan yang belum ditracking anak-anak muda. Ini berbahaya menurut saya," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Umum DPP GMNI Robaytullah K. Jaya. Dia mengatakan rakyat kerap menjadi korban dari provokasi elit politik. Hal itu terlihat dari peristiwa kerusuhan dan kekerasan pada aksi demonstrasi 21-22 Mei lalu karena termakan isu people power.

"Itu bukan gerakan people power karena syarat materialnya tidak ada, apalagi hanya segelintir orang hanya karena perbedaan pemilu," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan dirinya bersama Kelompok Cipayung Plus akan terus memberikan advokasi sehingga masyarakat tidak termakan provokasi dan hoax.

"Kami akan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaaan. Biar masyarakat mendapat informasi yang sebenar-benarnya," tutupnya dalam keterangan tertulis.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya