Berita

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Usulkan Mata Uang Regional Baru Berbasis Emas

JUMAT, 31 MEI 2019 | 06:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengusulkan untuk menciptakan "mata uang khusus" baru untuk wilayah yang didasarkan pada emas. Usulan itu dicetuskan untuk menggantikan rezim perdagangan mata uang yang ada.

Berbicara pada sesi dialog pada Konferensi Internasional ke 25 tentang Masa Depan Asia (Konferensi Nikkei) di Tokyo, Jepang (Kamus, 30/5), dia mengklaim bahwa mata uang regional berdasarkan emas akan lebih stabil.

Mahathir menjelaskan, dengan mematok mata uang baru menjadi emas, maka itu dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan impor dan ekspor di antara negara-negara Asia Timur.

“Kita bisa melakukan penyelesaian menggunakan mata uang (baru) itu. Mata uang itu harus dipatok ke mata uang lokal sebagai nilai tukar, yang merupakan sesuatu yang dapat dikaitkan dengan kinerja negara," kata Mahathir.

"Dengan begitu kita tahu berapa banyak kita berutang, berapa banyak kita harus membayar dalam mata uang khusus Asia Timur," sambungnya, seperti dimuat Channel News Asia.

Dia menambahkan, mata uang baru ini juga dapat diperluas ke negara-negara di luar Asia Timur.

Mahathir mencatat, pasar global sekarang terikat dengan dolar Amerika Serikat. Hal tersebut membuat mata uang rentan terhadap manipulasi.

"Hanya karena satu negara itu terkena, ada infeksi ke negara lain. Malaysia sangat stabil pada tahun 1997 (selama krisis keuangan Asia), tetapi karena masalah yang terjadi di Thailand, mereka mengatakan kita harus mematok mata uang Malaysia (terhadap dolar AS)," jelasnya.

"Apa yang terjadi? Pedagang mata uang menjual mata uang Malaysia dan nilai mata uang Malaysia terdepresiasi," tambahnya.

"Perdagangan mata uang ini bukan sesuatu yang sehat karena ini bukan tentang kinerja (ekonomi) negara tetapi tentang manipulasi," sambungnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya