Berita

Huawei/Net

Dunia

Blokir Huawei, AS Bisa Bahayakan Jutaan Orang

RABU, 29 MEI 2019 | 22:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Langkah Amerika Serikat menempatkan raksasa elektronik China, Huawei dalam daftar hitam perdagangan bisa menciptakan preseden berbahaya yang akan merugikan jutaan konsumen.

Begitu kata pejabat hukum Huawei, Song Liuping pada Rabu (29/5). Dia mengatakan, larangan perdagangan itu juga akan secara langsung membahayakan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan memengaruhi banyak pekerjaan.

Diketahui bahwa Amerika Serikat baru-baru ini menambahkan Huawei ke daftar perusahaan yang tidak dapat diperdagangkan oleh perusahaan Amerika Serikat kecuali mereka memiliki lisensi.


Larangan perdagangan adalah bagian dari pertempuran yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Huawei. Namun Washington berupaya untuk memblokir Huawei dengan alasan masalah keamanan nasional.

Huawei telah berulang kali membantah klaim bahwa penggunaan produknya menimbulkan risiko keamanan, dan mengatakan bahwa perusahaan itu independen dari pemerintah China.

"Politisi di Amerika Serikat menggunakan kekuatan seluruh negara untuk mengejar perusahaan swasta," kata Song seperti dimuat BBC.

Song mengatakan keputusan untuk menempatkan Huawei sebagai pembuat smartphone terbesar kedua di dunia, pada daftar hitam entitas akan memiliki implikasi yang luas.

"Keputusan ini mengancam untuk membahayakan pelanggan kami di lebih dari 170 negara, termasuk lebih dari tiga miliar konsumen yang menggunakan produk dan layanan Huawei di seluruh dunia," jelasnya.

"Dengan mencegah perusahaan Amerika melakukan bisnis dengan Huawei, pemerintah akan secara langsung membahayakan lebih dari 1.200 perusahaan Amerika Serikat. Ini akan memengaruhi puluhan ribu pekerjaan Amerika," demikian Song.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya