Berita

Hermawanto/RMOL

Politik

Aktivis HAM: Tugas Polisi Amankan Perusuh Bukan Bikin Rusuh Tandingan

SELASA, 28 MEI 2019 | 12:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aparat kepolisian dinilai telah melebihi batas wajar saat menangani kerusuhan yang terjadi pada 21, 22, dan 23 Mei di sekitaran gedung Bawaslu RI. Untuk itu, negara harus bertanggung jawab atas perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).

Direktur Sekolah Konstitusi Indonesia, Hermawanto menjelaskan bahwa tugas polisi sebatas mengawal agar aksi berjalan secara lancar. Namun jika ada kerusuhan, polisi seharusnya hanya mengamankan perusuh, bukan melakukan tindakan kekerasan apalai kerusuhan tandingan.

"Ketika menghadapi aksi yang berubah menjadi brutal atau rusuh, tugas polisi mengamankan pelaku dan memproses secara hukum, bukan melakukan tindakan kekerasan tandingan, apalagi sampai jatuhnya korban," ucap aktivis HAM itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/5).


Menurutnya, adanya korban luka-luka dan jiwa yang berjatuhan memunculkan indikasi bahwa aparat kepolisian berlebihan dalam menangani aksi.

"Jika kemudian Polri menyatakan korban bukan karena tindakan aparat, maka Polri harus buktikan siapa yang melakukan tindakan penembakan itu, sehingga korban meninggal. Sebab di lembaga kepolisian keamanan dan ketertiban ini menjadi tanggung jawabnya," tegasnya.

Sehingga, Hemawanto meminta kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap fakta-fakta penyebab korban berjatuhan.

"Biar jelas siapa yang harus bertanggung jawab," jelasnya.

Namun demikian, Hermawanto tetap menilai negara sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas perlindungan HAM.

“Dalam teori HAM negaralah pihak yang harus bertanggung jawab adanya perlindungan HAM," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya