Berita

Koordinator Korsa, Amirullah Hidayat/Net

Politik

Korsa Serukan Organisasi Mahasiswa Islam Lawan Pemerintahan Jokowi

MINGGU, 26 MEI 2019 | 21:05 WIB | LAPORAN:

Kordinator Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa) meminta kepada seluruh kader organisasi mahasiswa Islam di Tanah Air untuk tak tinggal diam terhadap pemerintahan saat ini.

"Seluruh kader organisasi mahasiswa Islam di negeri ini Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) harus melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jokowi, atau dengan kata lain mandat Jokowi selaku Presiden harus dicabut," kata Koordinator Korsa, Amirullah Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).

Bukan tanpa alasan, seruan perlawanan tersebut ia sampaikan lantaran di rezim Jokowi saat ini banyak terjadi penangkapan ulama dan tokoh.

Terlebih penangkapan tokoh dan ulama terjadi terhadap alumni dan kader empat organisasi Islam tersebut.

"Jadi kalau para pimpinan dan Kader HMI, IMM, KAMMI, LDK diam saja melihat ini, sama saja mereka telah mengkhianati nilai-nilai kader di organisasi masing-masing," ujar Amir yang juga Ketua Kornas Fokal IMM.

"Silakan cek sendiri orang-orang yang ditangkap sekarang, seperti Eggi Sudjana alumni HMI, Alfian Tanjung alumni IMM, belum lagi yang sedang dalam proses dan yang akan diproses baik di Jakarta maupun di Provinsi lain seperti Sumatera Utara sebagian besar berasal dari alumni dan kader organasisi tersebut," imbuhnya.

Menurutnya, perlawanan itu perlu dilakukan lantaran tak hanya alasan organisasi, namun juga menjalankan amar makruf nahi mungkar.

"Apalagi kondisi kehidupan negeri ini di semua bidang menyedihkan, baik itu di sosial, ekonomi, politik. Jika dibiarkan, tidak lama lagi negeri akan hancur," pungkas Amirullah.


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya