Berita

Koordinator Kontras, Yati Andriyani/RMOL

Politik

Kontras: Kerusuhan 21-22 Mei Terjadi Karena Kubu 01 Dan 02 Terlalu Provokatif

MINGGU, 26 MEI 2019 | 18:35 WIB | LAPORAN:

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai kerusuhan dalam unjuk rasa 21-22 Mei di Jakarta kemarin terjadi karena pernyataan provokatif dari kontestan Pilpres 2019.

Menurut Kontras, hal itu terlihat pada pernyataan-pernyataan yang keluar baik dari pasangan Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi sebelum demo yang digelar di depan Gedung Bawaslu RI.

"Kami mencatat bahwa sebetulnya peristiwa ini dipicu cukup kontributif dari perkataan atau penyataan-pernyataan yang provokatif baik dari kubu 01 maupun kubu 02," ungkap Koordinator Kontras, Yati Andriyani di Gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).


Sebagai calon kepala negara, Yati justru melihat kedua kubu ini menyatakan pertanyataan kepada publik yang menyebabkan semakin memperkeruh keadaan.

"Itu yang kami dapatkan dan itu juga membuat eskalasi kekerasan menjadi berjalan cukup cepat. Ini juga menggiring banyak pihak untuk datang ke Jakarta melakukan upaya-upaya demostrasi atau tujuan-tujuan yang lain," tuturnya.

Dalam konteks ini, Kontras juga menilai telah terjadi semacam kegagalan penyaringan dari kedua kubu dalam mengontrol segala pernyataan yang tak memperkeruh suasana.

"Kenapa ini kami tempatkan? Karena sekali lagi ini menjadi bagian bagaimana kekerasa itu terjadi," paparnya.

Kemudian di media sosial, Kontras menemukan pendukung dari dua kubu menggunakan syiar-syiar ajakan yang menunjukkan kebencian dan kemarahan.

"Dengan merujuk pada kelompok atau orang-orang tertentu dengan menggunakan istilah komunis, PKI, China, teroris, radikal, dan seterusnya. Kalimat-kalimat ini menjadi penyebab mobilisasi orang untuk ke Jakarta memperkeruh situasi dan suasana pada saat itu," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya