Berita

Politik

Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Jangan Ragu Tampil, Rakyat Pasti Sokong

MINGGU, 26 MEI 2019 | 15:21 WIB | LAPORAN:

Pergerakan bersama HMI menilai saat ini waktu yang tepat bagi konsolidasi gerakan kaum muda karena situasi bangsa sudah darurat.

Persatuan dan keadilan jadi bahan remeh elite dan oknum cendikiawan yang apatis.

"Jadi tak persalahkan atas beda sikap antara pengurus pusat, sebuah organisasi pemuda dan mahasiswa selama temanya adalah kehendak rakyat," tegas Sekretaris Umum Pergerakan Bersama HMI, Wardatul Hasanah melalui pers rilis, Minggu (26/5).

Ia juga mengimbau agar gerakan mahasiswa dan pemuda menjadi gerakan yang tak ragu tampil di depan karena rakyat pasti menyokong.

"Selama relevan InsyaAllah mendapat gelombang dukungan baru dari masyarakat, tak produktif menyalahkan ketua umum gerakan yang memilih selfie dengan penguasa atau malas beri instruksi bergerak, bergerak saja sendiri, bergelombang," ujar aktivis perempuan dengan latar belakang nahdliyin ini.

Pergerakan bersama HMI menilai gerakan mahasiswa dan pemuda untuk menjaga keadilan dan demokrasi tak bisa dibendung dengan undangan buka bersama ke tokoh-tokoh gerakan mahasiswa, pelajar dan pemuda.
 
"Organisasi pemuda dan mahasiswa bukan perusahaan lalu ketua umum adalah bos, tidak, organisasi perkaderan tentu melahirkan pemimpin dan pemimpin hadir di tengah kegelisahan rakyat, jadi sulit dibendung, walau juga organisasi alumninya mencoba mengintervensi," ujar wardatul.

Sementara itu Jurubicara Presidium Keluarga Alumni Pengurus HMI KAPMI) Abdullah Amas menilai eskalasi politik cukup tinggi dengan adu pernyataan dua mantan capres 2004, Wiranto dan Amien Rais.

"Sangat wajar, bangsa ini mengalami dinamika yang dashyat pasca pemilu. Kami mengimbau agar TNI dan Polri bersikap persuasif. Demonstran dan ulama memiliki niat baik untuk menjaga demokrasi dan NKRI, Yang bikin kacau pasti pengacau dari perusuh," ujar Abdullah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya