Berita

Amien Rais/Net

Publika

Muhammad Amien Rais 'Yang Selalu Gelisah'

MINGGU, 26 MEI 2019 | 02:59 WIB

KETIKA semua orang sedang menunggu nasib di bawah otoritarianisme Orde Baru, muncul seorang akademisi sederhana, tampil di hadapan rakyat yang sedang gamang, berpidato tentang suksesi.

Sejarah mencatat, waktu itu, hanya sedikit orang yang berani terbuka menyatakan sikap yang berseberangan dengan Orba. Salah satu yang berani menyatakan secara terbuka dan konfrontatif adalah Muhammad Amien Rais.

Apalagi membicarakan tentang suksesi adalah hal yang tabu di masa itu. Kekuatan Orba begitu kuat dan solid, TNI dikendalikan, hukum dijadikan alat.

Tetapi MAR dengan fasih mengkhutbahkan sikapnya, dan menyatakan protesnya di hadapan kekuasaan yang kuat itu.

Adalah Tauhid (sosial) menjadi pegangan utamanya. Ia memandang semua persoalan itu disebabkan oleh hilangnya tauhid dalam kehidupan sosial masyarakat.

Atas tauhid itu, MAR gelisah akan keadilan yang nyaris hanya untuk mengakomodir kekuasaan. Kebenaran hanya menjadi milik segelintir orang. Hukum menjadi alat untuk memperkokoh kekuasaan.

Kegelisahan itu semakin hari semakin membahayakan rezim, tetapi MAR berjalan tenang dalam tekanan rezim orba. Ia mengukuhkan hatinya untuk mengakhiri kegelisahan publik.

Puncaknya adalah Bulan Mei, ketika semua kegelisahan terakumulasi menjadi gerakan massa yang akan siap mengepung kekuasaan orba.

Semua mata memandang ke arahnya, penuh harap, mungkin waktunya telah tiba. Bahwa telah datang dari kampus, seorang intelektual, cendekiawan, ulama, yang berani terbuka untuk melawan Rezim yang zalim.

Publik menunggu pidato-pidatonya, sebagai spirit untuk bergerak. Publik telah menjadikannya sebagai sumber untuk mencari jalan keluar dari kegelisahan itu.

MAR adalah pribadi yang gelisah terhadap ketidakadilan. Gelisah melihat bangsanya yang jadi jongos. Gelisah melihat rakyat yang ditindas.

MAR adalah manusia sejarah, sejarah keberanian dan perlawanan terhadap kekuasaan yang otoriter dan lepas kendali. Legenda pejuang demokrasi dan tetap hadir dikala rakyat sedang menghadapi masalah.

MAR adalah pribadi yang terus terang, tidak abu-abu dan bersembunyi untuk cari aman. Ia tampil kedepan dengan segala kekuatan yang dimilikinya untuk melawan keangkuhan rezim.

MAR adalah potret kekokohan prinsip, keberanian bersikap, ketangguhan menghadapi berbagai ancaman dan teror. Contoh tauladan bagi para aktivis pergerakan.

Tidak heran, karena sikapnya yang jujur dan berani itu, banyak anak-anak yang lahir tahun sekitar 1997 sampai tahun 2000-an diberi nama Muhammad Amien Rais. Di kampung saya ada sekitar 6 orang anak yang lahir periode itu dikasih nama Muhammad Amien Rais.

Nama itu akan selalu abadi sepanjang sejarah, yang telah mampu mengukir sejarah bagi bangsa, sejarah perlawanan dan keruntuhan kekuasaan otoriter.

MAR merupakan icon perlawanan terhadap otoritarianisme yang diktator  dan penjajahan kaum kolonialisme yang berbagai rupa.

Dari masa orde baru, hingga sampai umurnya mencapai 75 Tahun, tetapi semangatnya tetap sama. Pandangannya terhadap kekuasaan yang otoriter selalu tajam, kata-katannya mengguncangkan singgasana kekuasaan.

MAR akan selalu melegenda, memperjuangkan nasib rakyat yang dibuat malang oleh rezim zalim. MAR adalah legenda, dijuluki sebagai bapak Reformasi, bapak yang berjuang demi tegaknya demokrasi.

Sebagai kader Muda Muhammadiyah saya bersyukur bisa dilatih di organisasi yang melahirkan banyak legenda dan pejuang yang benar-benar ikhlas dijalan perjuangannya dan mereka semua adalah pahlawan dari masa ke masa.

Muhammadiyah selalu melahirkan orang-orang besar dari tiap zaman yang menjadi legenda, dan salah satu dari sekian banyak itu adalah Muhammad Amien Rais.

Penulis: Furqan Jurdi
Aktivis Muda Muhammadiyah

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya