Berita

Adhie M. Massardi/Net

Politik

Dikaitkan Dengan Eggi Sudjana Dan Kisah People Power Di Filipina, Adhie Massardi Pun Dipanggil Polisi

RABU, 22 MEI 2019 | 05:57 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, dipanggil kepolisian untuk didengarkan keterangannya dalam kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.

Menurut informasi yang diperoleh redaksi, surat panggilan tersebut diterima Adhie pada Senin pagi (20/5).

Pemeriksaan Adhie juga disebutkan sebagai penyidikan awal atas ceramah yang pernah disampaikannya mengenai people power di Filipina pada tahun 1986 yang berhasil menumbangkan Ferdinand Marcos.


Adhie M Massardi keberatan dirinya dikaitkan dengan Eggi Sudjana, karena ia dapat dikatakan jarang berinteraksi dengan Eggi Sudjana.

Sementara penjelasan Adhie Massardi tentang people power yang menumbangkan Marcos di Filipina itu hampir dapat dikatakan bukan hal baru, telah sering disampaikan oleh banyak pihak, dibukukan, dan bisa dicari dengan mudah di Google.

Pemisahan Polri dan TNI

Di masa pemerintahan Gus Dur, Adhie Massardi ikut berperan dalam pemisahan Polri dan TNI. Adalah dia, bersama-sama tokoh sipil lain di pemerintahan kala itu, yang berkali-kali meyakinkan Gus Dur bahwa Polri perlu dipisahkan dari kekuatan militer agar bisa benar-benar menjadi pengayom masyarakat.

Gus Dur juga memiliki pandangan yang sama. Ia ingin Polri menjadi lembaga yang profesional sehingga dihormati masyarakat. Seperti polisi Inggris yang walau hanya menggunakan pentungan tapi dihormati oleh masyarakat Inggris.

Gus Dur juga ingin agar Bareskrim bisa menjadi sejenis Scotland Yard yang memiliki reputasi profesional, hebat dalam memecahkan berbagai kasus kriminal.

Keinginan Gus Dur itu sempat ingin dimentahkan oleh pihak-pihak tertentu  yang tidak setuju Polri menjadi kekuatan tersendiri.

Di tengah berbagai upaya untuk mengagalkan rencana itu, Adhie Massardi yang selalu dekat dengan Gus Dur kerap memberikan masukan kepada Gus Dur agar bertahan dengan gagasan memisahkan Polri dan TNI.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya