Berita

Massa aski Korps Merah Putih/Net

Hukum

Disayangkan, Pimpinan KPK Belum Beri Sanksi Novel Baswedan

SELASA, 21 MEI 2019 | 16:13 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Demonstran dari Korps Merah Putih melakukan aksi potong ayam jantan di depan Gedung KPK, Selasa (21/5). Aksi ini sebagai simbol lemahnya kepemimpinan KPK era Agus Rahardjo Dkk dalam memantau tindak-tanduk bawahan.

Massa aksi menyayangkan pimpinan KPK belum juga menjatuhkan sanksi terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, dimana penyedik senior itu disebut beberapa petinggi Partai Gerindra sebagai "orang mereka".

"Jika tidak ada sanksi maka Novel tidak akan tobat. Dalam penindakan kasus korupsi dia bisa tebang pilih, ini bahaya," kata koordinator aksi M. Ichal di Gedung KPK.

Tidak hanya itu, lanjut Ichal, pengangkatan puluhan penyidik KPK tanpa melewati prosedur yang ditentukan turut menambah pelik persoalan di internal lembaga antirasuah.

"Kalau KPK seperti ini lalu bagaiaman kelanjutan proses pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara netral?" tandasnya.

Ditekankannya, mereka juga meragukan sikap netral KPK pasalnya tindak-tanduk yang tergambar di atas, mengarah pada suatu tujuan kepentingan politik tertentu, dalam proses pemberantasan korupsi.

"Bagaimana KPK bisa menunjukkan netral? KPK harus stop jangan bermain politik, KPK ini bukan lembaga politik tetapi lembaga berantas korupsi," pungkasnya.

Novel Baswedan sendiri sudah membantah tuduhan itu. Dijelaskan Novel, semua pihak yang bekerja di KPK saling melengkapi dan saling mengawasi. Tidak ada satu bidang kerja yang membawahi semua pekerjaan. Sehingga mustahil jika ada satu orang yang menyetir penanganan suatu perkara tertentu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya