Berita

Massa aksi Gerakan Mahasiswa Nasional/Net

Politik

Hormati Keputusan KPU, Jika Tidak Berkenan Laporkan Ke MK

SENIN, 20 MEI 2019 | 16:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Gerakan people power yang kini berganti narasi menjadi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat adalah kepentingan politik kelompok tertentu  

"Kami sebagai mahasiswa sekaligus rakyat, tidak sepakat dengan people power ataupun kedaulatan rakyat karena diduga kuat mengarah ke makar terlebih menolak hasil pemilu," kata koordinator aksi Gerakan Mahasiswa Nasional (Gonas), Rayhan.

Massa dari Gonas menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta, Senin (20/5).

Gonas menyayangkan adanya elite politik yang terus menghembuskan people power. Gerakan itu dinilai sangat rawan, bisa menyebabkan benturan antar warga serta perpecahan yang meluas.

"Elite politik dan BPN Prabowo-Sandi harusnya bertanggung jawab menjaga dan melindungi masyarakat dari berbagai gerakan yang mengancam keutuhan negara. Tetapi ini malah provokasi. Stop people power karena mengancam keutuhan NKRI," ujar Rayhan.

Selain itu, tambah Rayhan, pihaknya juga merasa prihatin sebab ajakan pengerahan people power terus digencarkan sebelum pengumuman rekapitulasi Pemilu 2019 oleh KPU.

Padahal, semestinya bila ditemukan indikasi kecurangan, maka harus menggunakan jalur konstitusional bukan menggerakkan rakyat untuk makar.

"Jika ada kecurangan ya laporkan jangan koar-koar. Hormati keputusan KPU, apapun hasilnya. Jika nanti kurang berkenan, maka salurkan lewat MK," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya