Berita

Sri Mulyani/Net

Politik

Target Pemerintah, Ekonomi Tumbuh 5,6 Persen Di 2020

SENIN, 20 MEI 2019 | 14:44 WIB | LAPORAN:

Target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 tidak lebih dari 5,6 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pada triwulan pertama tahun 2019, perekonomian Indonesia tumbuh 5,07 persen. Angka ini, katanya, ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang cukup sehat, sejalan dengan terjaganya inflasi pada tingkat yang terbilang rendah.

"Belanja pemerintah juga tumbuh tinggi, menunjukkan peran kebijakan fiskal dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional (countercyclical)," tambahnya saat memaparkan RAPBN 2020 di Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).


Sri Mulyani menguraikan bahwa pertumbuhan sebenarnya masih dapat dipertahankan di atas 5 persen pada kuartal pertama tahun 2019, tapi pemerintah tetap memilih untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perlambatan yang ditimbulkan oleh faktor eksternal yang tercermin dalam perlemahan pertumbuhan ekspor nasional.

Langkah pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan ini, sambungnya, dapat mengakibatkan perlemahan ekonomi nasional.

Dengan begitu, kata dia, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, fokus pemerintah harus tetap pada menjaga pemulihan invetasi, dan eskpor.

Konkretnya, dengan tetap menjaga pertumbuhan konsumsi melalui perbaikan daya beli, stabilitas harga, dan perkuatan kepercayaan konsumen.

Atas berbagai pertimbangan di atas, Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah telah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi 5,3 sampai 5,6 persen.

Dengan asumsi inflasi 2,0 sampai 4,0 persen dan nilai tukar rupiah berkisar Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per dolar AS.

 â€œTingkat bunga SPN 3 bulan 5,0 sampai 5‚6 persen; harga minyak mentah Indonesia 60 dolar AS hingga 70 dolar AS/barel; lifting minyak bumi 695 sampai 840 ribu barel per hari; dan lifting gas bumi 1.191 sampai 1.300 ribu barel setara minyak per hari," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya