Berita

HMAS Canberra di Tanjung Priok/Net

Politik

Kapal Perang Amerika, Jepang dan Australia Sambangi Indonesia, Begini Kata Pengamat

SENIN, 20 MEI 2019 | 05:09 WIB | LAPORAN:

Direktur Eksekutif Global Future Institute Hendrajit menilai kedatangan kapal angkatan laut dari tiga negara anggota kelompok Persekutuan Empat Negara (Quadrilateral Securiy Dialogue/QUAD) tidak perlu dikhawatirkan Indonesia. Negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. Satu negara anggota QUAD lainnya adalah India, sejauh ini belum ada informasi mengenai kehadiran kapal perang India di perairan Indonesia.

Meski demikian, ia menilai kedatangan kapal laut dari tiga negara itu bisa menjadi pemantik dengan gejolak politik pemilihan presiden, khususnya menjelang pengumuman resmi hasil pemilu pada 22 Mei mendatang.

"Kalau soal pilpres buat mereka memang pemantik, yang intinya tetap kerangka persaingan global kelompok QUAD dan China ya," ungkap Hendrajit kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/5)

Sementara itu Kepala Seksi Analisa Strategis Kementerian Pertahanan (Kemhan) Andi Muhammad Darlise mengatakan, kedatangan kapal-kapal perang asing itu tidak ada urusan dengan situasi politik di tanah air, khususnya yang terkait dengan pemilu dan pilpres.

Menurutnya, negara-negara tersebut memang memiliki kepentingan global dalam arti bersaing dengan pihak lain di Indonesia.

"Karena memang sekarang ini ada perebutan wilayah di timur di Indonesia, khususnya di Pasifik yang kini menjadi perebutan antara China dan AS. AS akan membangun pangkalan di Papua Nugini. Sementara mendapat saingan dari China yang akan membangun pangkalan di Nauru. Era sekarang kan Indo-Pasifik," paparnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/5).

"AS dengan sekutunya melihat peluang di timur, khususnya di wilayah Asia Pasifik. Saya pikir bahwa mereka datang ke sini dalam rangka melakukan Navy Maritime Diplomacy," tegasnya.

Kedatangan kapal-kapal asing itu sebagai tanda diplomasi Angkatan Laut juga senada dengan Pengamat Intelijen dan Pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati.

"Berkumpulnya kapal-kapal asing itu jangan dianggap selalu sebuah tanda bahaya. Angkatan Laut punya fungsi diplomasi. Bila ada kunjungan persahabatan Angkatan Laut negara lain wajar saja membawa kapal perang kebanggaan mereka," tandasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/5).

Sepanjang Mei 2019 sejumlah kapal perang asing yang mengunjungi Indonesia diantaranya adalah kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Blue Ridge, bersandar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, tanggal 1 hingga 5 Mei.

Kedatangan kapal perang tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat.

Selain itu, Kapal Perang Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Rabu (8/5). Ini disebutkan sebagai upaya untuk semakin mempererat kemitraan dengan Angkatan Laut RI.

Dan yang terakhir, Sabtu kemarin (18/5) dua kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Canberra dan HMAS Newcastle, juga berkunjung ke Jakarta, tepatnya di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dua kapal itu tiba merupakan bagian dari misi Indo-Pacific Endeavor 2019 untuk memperdalam kerja sama Australia dengan pasukan keamanan kawasan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya