Berita

Ketua Umum IDI, Daeng Muhammad Faqi/RMOL

Politik

Allo Anamnesa Tidak Valid Untuk Cari Penyebab KPPS Gugur

SELASA, 14 MEI 2019 | 09:24 WIB | LAPORAN:

Penyebab kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus didalami dan diteliti secara, independen, dan ilmiah agar sesuai dengan kaidah keilmuan dan kemanusiaan.

Begitu ringkasan diskusi  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bertajuk “Membedah Persoalan Sebab Kematian Mendadak Petugas Pemilu Dari Perspektif Keilmuan” yang digelar di Aula Pengurus Besar (PB) IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/5).

Diskusi ini dihadiri oleh Ahli Penyakit Dalam Prof. DR. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD,KHOM; Ahli Jantung DR. Dr.Anwar Santoso Sp.JP; Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko; Ahli Kedokteran Forensik Dr. Ade Firmansyah, Sp.F; Ahli Saraf Dr. Rakhmat Hidayat, Sp.S(K); Akademisi Hukum Prof. DR .Aidil Fitri SH.MH; dan Ketua Umum IDI, Daeng Muhammad Faqi.


Mereka bersepakat bahwa penelitian dan pendalaman perlu dilakukan serius mengingat kematian terjadi secara mendadak dan banyak petugas KPPS lain yang mengalami kesakitan selama proses Pemilu Serentak 2019.

"Bahwa mortalitas dan morbiditas yang terjadi di Rumah Sakit menjadi obyek audit medik yang lege artis, kredibel dan independen. Khususnya untuk pekerja Pemilu yang sedang sakit atau baru sembuh dari sakit dan yang sudah meninggal juga dapat menjadi obyek audit medik sepanjang kredibilitasnya dijaga," kata Daeng Muhammad Faqi.

Menurutnya, IDI menegaskan bahwa penggunaan pendekatan allo anamnesa atau kegiatan wawancara secara tidak langsung untuk
menentukan sebab kematian petugas Pemilu 2019, tidak valid untuk digunakan.

Apalagi, berdasarkan peraturan bersama Mendagri dan Menkes pada 15/2010 dan 162/Menkes/PB/1/2010, pendekatan ini lebih dimaksudkan sebagai pendekatan administrasi pencatatan kependudukan semata.

“Bukan untuk mengungkap sebab-sebab kematian yang terjadi secara beruntun, berjumlah banyak dan memiliki implikasi yang luas," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya