Berita

Kombes Pol Argo Yuwono/Net

Hukum

Dianggap Pilih Kasih Tangani Kasus Pengancam Jokowi, Ini Kata Polisi

SENIN, 13 MEI 2019 | 14:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pihak Polda Metro Jaya bertindak cepat menangkap HS, yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi. HS ditangkap tak lama setelah ucapannya itu viral di media sosial.

Namun demikian, reaksi cepat polisi itu justru menjadi perbincangan di media sosial. Respon terhadap HS itu kemudian dibandingkan dengan aksi seorang remaja berinisial RJ yang sama-sama mengancam Presiden Jokowi tahun lalu.

RJ, dengan bertelanjang dada dan memegang foto Jokowi yang biasa terpampang di ruang sekolah, mengatakan “Jokowi gila” dan akan menembak mantan walikota Solo itu . Sama seperti HS, video RJ juga sempat viral di media sosial.


Tapi kasus ini selesai setelah orang tua RJ, H meminta maaf. Dia menegaskan bahwa putranya tidak bermaksud untuk menghina ataupun mengancam Jokowi.

Menanggapi komentar warganet yang berseliwean, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono meluruskan bahwa proses hukum terhadap RJ telah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Namun karena RJ masih di bawah umur, maka polisi melakukan penanganan khusus. Menurut Argo, kasus ini masih berproses.

"Kita sudah lakukan semua, kita tangkap juga iya, karena anak di bawah umur ada tempat khusus, sudah P21 sudah tahap dua," ucap Argo kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/5).

Argo kembali menegaskan, proses hukum terhadap remaja berinisial RJ tersebut juga sesuai aturan yang dilakukan pihak kepolisian. Masyarakat, kata Argo, belum mengetahui proses hukum terhadap remaja tersebut. Sehingga, masyarakat masih menilai polisi pilih kasih.

"Sudah tahap satu, P21, tahap dua dan sudah kita kirim ke kejaksaan berarti sudah (diproses)," singkat Argo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya