Berita

Ilustrasi:Net

Publika

Ruqyah Mantra Pilpres

SENIN, 13 MEI 2019 | 09:48 WIB

SAKSI menolak tandatangani rekapitulasi pleno tingkat provinsi. Di Jawa Timur. Kubu 02. Wilayah dengan salah satu pemilih terbanyak. Juga bisa jadi wilayah kunci siapa pemenang pilpres.

Katanya banyak yang dipertanyakan: kecurangan dan ketidakberesan yang diabaikan dalam proses usai pencoblosan. Yang di pleno bertingkat itu.

Sikap dan membesar-besarkan sikap seperti ini yang harusnya dari awal diambil. Oleh kubu 02. Jika merasa memang dikerjai. Bukan dengan cara yang lain.

Puluhan ribu data salah input di Situng itu tak akan pengaruhi hasil akhir. Kematian ratusan petugas KPPS juga sama. Tak akan mempengaruhi hasil akhir. Baik di tingkat KPU maupun putusan jika dibawa ke MK.

Untuk input Situng yang asal itu akan mudah ditimpali: Human error. Sudah diubah. Kan Situng hanya sebagai transparansi ke publik saja. Penghitungan manual berjenjang yang jadi pedoman utama. Kata penyelenggara jauh-jauh hari.

Kematian petugas, hanya memperburuk citra Jokowi sebagi kepala pemerintah dan kepala negara. Tidak sebagai kontestan pilpres.

Tapi sayangnya, dua isu itu yang malah jadi senjata. Besar dugaan saya, arsitek dari konstruksi bangunan dua isu itu bukan yang menginginkan kemenangan 02. Tapi sebaliknya.

Sebab ia tahu tak akan mendiskualifikasi perolehan suara. Ini yang saya sebut sebagai mantra: Sulut sampai heboh. Lalu menarik diri sambil duduk manis. Biar otoritas yang menjawab atau disumpahserapah.

Penghitungan di sebagian jenjang provinsi masih berlangsung. Jika memang tidak percaya diri dengan kemenangan 60-an persen suara yang diklaim ketua BPN itu. Baik sikap seperti di Jatim itu diambil.

Posisi tawar dengan membesar-besarkan isu lain terlalu lemah. Sulit merebut simpati sebagi kontestan yang dikerjai di hadapan lembaga negara pengambil keputusan akhir nanti.

Walau memang dikerjai sebelum hari pemungutan suara. Dalam banyak hal. Tapi nyatanya Pilpres tetap berlangsung. Tidak ada yang didiskualifikasi. Artinya dua kontestan layak tanding: Menurut penyelenggara. Jadi, dari hari H pencoblosan dihitung mundur, apapun bentuk kasus hangus.

Memang pilpres kali ini lucu. Dua kubu merasa dan menilai menang: dengan tingginya antusias pendukung dan data yang sudah dikumpul. Katanya valid. Tapi di lain sisi menunjukkan tindakan sebagai pihak yang kalah: People power dan membungkam people power.

Pantaslah jualah negeri ini tak pernah bedelau. Sebab tak ada yang benar-benar diyakini. Mungkin sampai pada tingkat keberadaan Tuhan.

Alwira Fanzary Indragiri
Ketua OKP Lingkar Anak Negeri Riau (LAN-R), wartawan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya