Berita

ISIS/Net

Dunia

Klaim Pembentukan Provinsi Baru ISIS Di India Adalah Propaganda

MINGGU, 12 MEI 2019 | 22:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kelompok militan ISIS akhir pekan ini membuat pengumuman mengejutkan dengan mengklaim bahwa mereka untuk pertama kalinya telah mendirikan "provinsi" di India.

Klaim ISIS muncul pasca bentrokan yang terjadi antara pemberontak bersenjata dan pasukan keamanan di wilayah Kashmir bagian India yang disengketakan di mana seorang pejuang yang diduga memiliki ikatan dengan ISIS meninggal dunia pada Jumat (10/5).

Kantor Berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS, seperti dimuat Al Jazeera, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyebut provinsi baru itu sebagai "Wilayah Hind".


Mereka juga mengklaim kelompok itu menimbulkan korban pada tentara India di kota Amshipora di distrik Shopian yang dikelola pemerintah Kashmir di India.

Pernyataan ISIS itu selaras drngan pernyataan polisi India pada hari Jumat (10/5) bahwa seorang pemberontak bersenjata bernama Ishfaq Ahmad Sofi terbunuh dalam sebuah pertemuan di Shopian.

Kepolisian Kashmir menilai, klaim ISIS tersebut tidak lain adalah bentuk propaganda.

"Ini adalah propaganda murni. Bagian militan ISIS telah berakhir di Kashmir sepenuhnya. Namun, kecenderungan ideologis ada di sana sampai batas tertentu," kata seorang pejabat senior kepolisian anonim di Kashmir yang dikelola India kepada Al Jazeera. Dia menambahkan, Sofi adalah pejuang ISIS terakhir di Kashmir.

"Satu lagi ada di sana tetapi dia bergabung dengan kelompok bersenjata lain," katanya.

Sementara itu, direktur SITE Intel Group yang melacak pejuang bersenjata, Rita Katz, mengatakan kepada Reuters bahwa klaim ISIS tidak boleh diremehkan.

"Pembentukan sebuah 'provinsi' di wilayah di mana tidak ada yang menyerupai pemerintahan yang sebenarnya adalah tidak masuk akal, tetapi tidak boleh dihapuskan," kata Katz.

"Dunia mungkin mengarahkan pandangannya pada perkembangan-perkembangan ini, tetapi bagi para jihadis di wilayah-wilayah yang rentan, ini adalah isyarat yang signifikan untuk membantu meletakkan dasar dalam membangun kembali peta 'kekhalifahan' ISIS," tambahnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya