Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Jika People Power Gulingkan Pemerintah Yang Sah, Demokrat Tidak Ikut

SABTU, 11 MEI 2019 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Partai Demokrat mendesak para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk meluruskan maksud menggelar people power yang dicetuskan Amien Rais

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean menegaskan, jika people power itu dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, maka partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan mendukung.

"Selama people power yang disuarakan muncul kesannya untuk menggulingkan kekuasaan, maka Demokrat dipastikan tidak ada di sana," tegas Ferdinand kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (11/5).


Untuk itu, dia meminta elite BPN untuk segera menegaskan arah dari people power yang dimaksud. Sebab, Partai Demokrat kini sudah menjadi korban dari wacana tersebut. Salah satunya dituding berkhianat pada pasangan Prabowo-Sandi.

"Sebaiknya segera ditegaskan saja sikapnya mau kemana, karena hal ini telah membuat sedikit perbedaan diantara koalisi adil makmur, termasuk Demokrat bahkan dituding berkhianat karena tidak mendukung upaya tersebut," tekannya.

Menurutnya sikap tegas juga dibutuhkan untuk menghindari adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menunggangi people power. Ujung-ujungnya, kekacauan alias chaos terjadi di tanah air.

"Ini tidak boleh dibiarkan," imbuhnya.

Sikap tegas yang harus diambil BPN, jelas Ferdinand, yakni mau memperjuangkan keyakinan dan hak melalui Mahkamah Konstitusi (MK) atau lebih memilih aksi people power di jalanan. Terlebih, Amien Rais telah menyatakan tidak mau ke MK.

Kepada Amien Rais, Ferdinand mendesak untuk menjelaskan secara terperinci tentang maksud people power yang diwacanakan.

"Ini harus dijelaskan. Karena posisi Amien Rais adalah Dewan Penasihat BPN. Jadi ini membuat situasi tidak kondusif. Maka ketegasan sikap sangat diperlukan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya