Berita

Beras/Net

Nusantara

Penumpukan Beras Di Gudang Bulog Harus Diaudit

JUMAT, 10 MEI 2019 | 13:16 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penumpukan beras dan bahan pangan di gudang Bulog tidak boleh dibiarkan. Apalagi beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia mencapai lebih dari 1,6 juta ton dan di sejumlah wilayah ditemukan ada yang membusuk.

Atas alasan itu, Direktur Pusat Kajian (Pukat) UGM Oce Madril meminta Badan Pemeriksaan Keuangan untuk turun tangan mengaudit Bulog.

Sebab, diduga ada ketidaksesuaian rencana dan realisasi, sehingga penumpukan terjadi dan menimbulkan kerusakan yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.

“Kenapa barang itu sampai menumpuk dan malah membusuk, padahal situasi masyarakat di sisi lain banyak yang membutuhkan. Dalam hal itu menurut saya, potensi kerugian itu tetap ada, maka harus diaudit oleh BPK dan BPKP. Itu semua kan dari APBN, karena anggaran itu kan harus dipertanggungjawabkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (10/5).

Dalam audit ini, BPK harus melihat berapa banyak beras yang busuk, tak tersalurkan, kemudian berapa nilai dan perencanaannya.

“Boleh jadi memang perencanaan dan realisasi tidak dirancang dengan baik, sehingga, memang barang sudah dibeli melalui APBN itu enggak terpakai,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menjelaskan bahwa penyerapan beras Bulog sudah berjalan baik. Rata-rata per hari sebanyak 10 ribu ton. Di bulan April bahkan penyerapan mencapai 400 ribu ton.

Namun demikian, Bachtiar mengakui bahwa hal itu tidak berbanding lurus dengan penyaluran.

“Penyaluran agak tersendat karena tak adanya program beras sejahtera (rastra) sehingga stok di Gudang Bulog hampir penuh,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya