Berita

Gus Rahardjo/RMOL

Hukum

Ketua KPK Sentil Menteri BUMN Terkait Lemahnya Pengawasan Internal

KAMIS, 09 MEI 2019 | 16:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Ketua KPK Agus Rahardjo menyindir pengawasan internal BUMN yang dinilai lemah. Sebab, Satuan Pengawasan Internal (SPI) di BUMN tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Hal itu lantaran pengawas internal dibentuk oleh orang atau pihak yang terkait langsung oleh kementerian ataupun pemerintah. Karenanya, KPK tidak pernah mendapatkan laporan pengawasan internal tersebut.

"Saya sampaikan ibu menteri, selama ini baik di BUMN maupun di pemerintahan pusat dan daerah belum pernah kalau ada SPI yang melapor ke KPK," kata Agus di sela-sela seminar "Bersama Menciptakan BUMN Bersih Melalui SPI yang Tangguh dan Terpercaya" di Gedung Penunjang KPK, Kuningan Jakarta, Kamis (9/5). Hadir dalam acara itu Menteri BUMN Rini Soemarno.

Agus mengatakan, seharusnya orang-orang yang menjadi inspektorat pengawasan adalah orang-orang pilihan. Hal itu bertujuan agar inspektorat pengawasan memiliki taring untuk memberantas korupsi.

"Bukan hanya di BUMN, tapi bahkan pengawasan internal itu perlu ditingkatkan baik di BUMN, maupun di instansi-instansi pemerintah baik daerah maupun pusat," kata Agus.

Agus juga sempat menyindir atas maraknya pejabat BUMN yang tersandung kasus korupsi itu disinyalir salah satu faktor pengawasan internal yang kurang ketat alias lemah.

"Kita masih, mohon maaf bu Menteri terpaksa harus melakukan penindakan kepada beberapa BUMN, misalkan masih ada yang melakukan kontrak fiktif, itu masih ada. Masih ada yang mungkin kasus OTT yang membutuhkan bahan baku dengan menitip sekian dolar untuk sekian metric ton," ungkap Agus.

Menurutnya, Indonesia perlu mencontoh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dimana inspektorat pengawasannya tidak di bawah menteri melainkan langsung oleh presiden.

"Misalnya Amerika, yang namanya inspektur jenderal itu tidak di bawah menteri masing-masing, langsung ke presiden. Sehingga mereka bisa melakukan pengawasan terhadap menteri," demikian Agus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya