Berita

Menteri Lukman usai diperiksa KPK/RMOL

Hukum

Ditanya Duit Ratusan Juta Di Lacinya, Menag Lukman: Mohon Maaf

RABU, 08 MEI 2019 | 16:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin tidak banyak berbicara usai diperiksa penyidik KPK selama lebih dari lima jam.

Politisi senior PPP yang diperiksa untuk kader PPP Romahurmuziy dalam kasus dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama ini hanya memberikan jawaban normatif kepada wartawan.

"Karena proses ini masih sedang berlangsung. Oleh karenanya saya harus menghargai dan menghormati proses yang sedang berlangsung. Saya merasa tidak pada tempatnya, atau tidak etis kalo saya membeberkan hal-hal yang sifatnya materi perkara hukum yang sedang ditangani," kata Lukman di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Rabu (8/5).


Sementara saat ditanya mengenai penyitaan uang Rp 180 juta dan 30 ribu dolar AS oleh KPK di laci meja kerjanya, Lukman mengelak dan buru-buru masuk ke dalam mobil yang sudah menjemputnya.

"Mohon maaf, maaf, maaf (tidak menjawab)," jawab Lukman singkat.

“Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,” lanjutnya seraya masuk ke mobil.

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan sedikitnya tiga orang tersangka, Romi, Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Selain itu, selama proses penyidikan kasus suap jual beli jabatan di Kemenag ini juga, sebanyak 70 orang saksi telah digarap oleh KPK. Saat OTT, KPK mengamankan uang Rp 156 juta dari tangan Romi yang diterima dari Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin.

KPK juga telah menyita sejumlah uang senilai Rp 180 juta dan 30 ribu dolar AS di laci ruangan kerja Menteri Lukman dalam pengembangan perkara ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya