Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Kader Dianiaya Aparat, PB HMI Desak Kapolri Copot Anak Buahnya

RABU, 08 MEI 2019 | 07:04 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencopot pimpinan wilayah kepolisian di Nusa Tenggara Barat beserta Kapolres Sumbawa yang dinilai telah lalai dalam menjalankan tugas.

HMI juga meminta Kapolri agar memecat oknum aparat yang melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa, kader HMI.

Tuntutan itu disampaikan PB HMI terkait peristiwa pemukulan dan penganiayaan oleh aparat terhadap sejumlah kader HMI cabang Sumbawa Besar saat menggelar aksi unjuk rasa menyoroti penyelenggaraan pemilu, Kamis (3/5) lalu.

“Selaku Sekretaris Jenderal PB HMI, saya meminta kepada Kapolri Tito Karnavian untuk mencopot Kapolda Nusa Tenggara Barat, Kapolres setempat serta memecat oknum aparat yang telah lalai menjalankan tugasnya," ujar Sekretaris Jenderal PB HMI Taufan Tuarita dalam pernyataannya, yang diterima redaksi, Rabu (8/5).

Taufan mengancam, PB HMI akan menginstruksikan seluruh kader HMI se Indonesia untuk melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian, jika Kapolri tidak menyikapi kejadian naas tersebut.

"Jika Kapolri tidak mengindahkan permintaan kami, maka PB HMI akan melakukan mosi tidak percaya kepada Polri dan akan menginstruksikan kepada seluruh kader se Indonesia untuk melakukan aksi demonstrasi," ujar dia..

Taufan menegaskan, PB HMI mengutuk tindakan represif aparat kepolisian setempat terhadap sejumlah kader HMI Cabang Sumbawa Besar yang menggelar demontrasi. Sikap oknum aparat itu adalah bentuk perilaku anti demokrasi.

“Tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap anak bangsa itu jelas merupakan pelanggaran HAM dan kami dari PB HMI mengutuk tindakan mereka yang tidak berperikemanusiaan," ujar Taufan.

Peristiwa yang membuat sejumlah kader HMI Sumbawa mengalami luka tersebut, merupakan bukti ketidak dewasaan aparat kepolisian yang bertugas mengayomi serta melindungi masyarakat dalam rangka menyampaikan aspirasinya.

"Aparat kepolisian itu petugas negara yang diberikan tanggung jawab untuk mengayomi dan melindungi masyarakat termasuk mahasiswa. Tindakan membabi buta aparat terhadap mahasiswa yang juga merupakan kader HMI merupakan tindakan pelacuran terhadap demokrasi bahkan bisa dikatakan mereka ini anti demokrasi," tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya