Berita

Diskusi KPK/RMOL

Hukum

Tim Independen Dinilai Tepat Atasi Gejolak Di Internal KPK

SENIN, 06 MEI 2019 | 21:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Gejolak yang terjadi di internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera disikapi oleh pimpinan KPK. Pasalnya, apabila didiamkan hal tersebut akan terus menjadi bola liar di tengah masyarakat.

Hal itu diungkapkan Pakar Hukum dari Universitas Nasional (UNAS) Umar Husin di sela-sela acara diskusi publik bertajuk "Penyidik Independen, Awal Gesekan KPK Vs Polri dan Kejaksaan" di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (6/5).

"Yang menjadi masalah kalau akibat gesekan ini kalau menjadi kontraproduktif. Nah pimpinan-pimpinannya harus bersinergi, jangan pura-pura tidak tahu. Kalau berlindung dari kekacauan yang ada maka ini bahaya. Jadi, kuncinya ada di pucuk pimpinan," kata Umar.


Di tempat yang sama, Direktur Center for Baughet Analysis Uchok Sky Khadafi mengatakan, untuk menghentikan gejolak yang terjadi di internal lembaga antirasuah itu harus dibentuk penyidik independen untuk KPK.

Bahkan, lanjut Kadafi, tidak hanya penyidik yang mesti independen tetapi pimpinannya juga harus independen.

"Bukan hanya penyidik yang harus independen. Menurut saya Komisioner KPK-nya juga harus independen. Kedepan rekrutmen harus jelas," kata Ucok Sky Kadafi.

Sementara, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti, Fikar Hajar menilai gejolak yang terjadi bisa saja dipicu oleh faktor psikologis. Menurut dia, penyidik Polri maupun Jaksa yang telah lebih dahulu sebelum KPK ada bisa saja menjadi faktor pemicu itu.

"Menurut saya, gejolak (ini) timbul karena dipengaruhi faktor psikologis. Padahal sederhana saja, semuanya berbuat demi kebaikan. Fastabiqul Khairat saja seharusnya," demikian Fikar menambahkan.

Hadir dalam acara tersebut, Pakar Hukum dari Universitas Nasional (UNAS) Umar Husin, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Fikar Hajar dan Direktur Center for Baughet Analysis Uchok Sky Khadafi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya