Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Pemerintah Bentuk Tim Pengawas Omongan Tokoh, Ferdinand: Pak Wiranto, Ini Bisikan Setan Gundul?

SENIN, 06 MEI 2019 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto disebut akan membentuk satu tim yang akan mengkaji para tokoh yang melakukan pelanggaran hukum pasca pemilu.

Wiranto menyebutkan, tim ini nantinya juga akan menindak tegas siapapun yang melakukan pelanggaran, termasuk menghina atau mencaci Presiden Republik Indonesia yang aktif menjabat.

"Kita membentuk Tim Hukum Nasional yang akan mengkaji ucapan, tindakan dan pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu, siapapun dia, yang nyata-nyata melanggar dan melawan hukum," ujar Wiranto, Senin (6/5).


Tak ayal, langkah tersebut menuai kontroversi. Pasalnya, tindakan itu sama saja dengan membangkitkan kenangan masa Orde Baru di mana kebebasan berekspresi benar-benar dibatasi.

Salah satu yang keras mengecam adalah Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Melalui cuitannya di Twitter, ia bahkan menyebut Wiranto mendapat bisikan dari 'setan gundul' sebelum mengambil langkah tersebut.

"Menko Polhukam Wiranto mengatakan akan membentuk Tim Hukum Nasional untuk mengkaji tokoh yang melanggar hukum pasca-pemilu. Menurutnya tim hukum itu akan mengkaji semua ucapan, pemikiran, dan tindakan tokoh yang melanggar hukum," tulis Ferdinand, Senin (6/5).

"Pak Wiranto, ini bisikan setan gundulkah?" tukas Ferdinand.

Diketahui, istilah 'setan gundul' menjadi pembicaraan hangat saat ini. Istilah itu mula-mula disuarakan oleh sejawat Ferdinand, Andi Arief.

Andi menyebutkan, setan gundul adalah pihak yang sengaja membisikkan kemenangan 62 persen kepada Capres 02 Prabowo. Tak hanya itu, Andi juga mendesak Prabowo untuk memilih antara Partai Demokrat atau setan gundul tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya