Berita

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah/Net

Politik

Fahri Hamzah: Pemerintah Jangan Panik, Nanti Puasanya Batal

SENIN, 06 MEI 2019 | 16:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberi wejangan kepada pemerintah pusat yang saat ini masih menjabat sebagai pemangku kebijakan agar tidak panik dalam mengelola bangsa.

"Pemerintah jangan panik. Ini bulan puasa, nanti batal," kata Fahri Hamzah di akun Twitternya, Senin (6/5).

Kepanikan yang dimaksud Fahri adalah soal kebebasan berpendapat. Menurutnya, Saat ini pemerintah seakan memberi batas kepada pihak-pihak yang memiliki pandangan lain.


Padahal, Fahri menyebut jika kebebasan berpendapat adalah hal yang mutlak di negara demokrasi seperti Indonesia.

"Jika kebebasan rakyat membuat negara panik, maka bukan kebebasan yang dirampas, tetapi cara negara mengelola dirinya supaya jangan panik itu yang perlu diperbaiki," tuturnya.

"Kebebasan rakyat itu mutlak karena rakyat penyebab eksistensi negara. Jangan dibalik," sambungnya.

Di sisi lain, ia memberi gambaran bahwa tak selamanya seorang pemimpin bia berkuasa. Di Indonesia, pemerintahan bisa berganti selma lima tahun sekali.

"Tugas mereka saat berkuasa adalah memastikan kebebasan dan keselamatan rakyat terjaga. Karena kebebasan dan keselamatan adalah masa depan kehidupan. Kebebasan rakyat bukan ancaman tapi sumber kekuatan," tandasnya.

Terpisah, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto telah menggelar rapat koordinasi bersama jajarannya seperti, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakapolri Komjen Aridono Sukamto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Adapun rapat tersebut dilakukan guna membahas langkah hukum terhadap beberapa aksi meresahkan masyarakat usai pemilu.

"Hari ini kami melakukan rapat koordinasi untuk menegaskan, mana-mana yang sudah melanggar hukum harus kami tindak, tidak perlu ragu-ragu lagi. Sehingga merupakan suatu peringatan bagi pihak-pihak tertentu," ujar Wiranto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya