Berita

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane/Net

Hukum

Aksi Cakar-cakaran Di Internal KPK Berbahaya Bagi Pemberantasan Korupsi

SABTU, 04 MEI 2019 | 11:58 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Munculnya gelombang protes melalui surat terbuka dari internal KPK terhadap pengangkatan penyelidik menjadi penyidik yang melanggar prosedur, harus disikapi serius oleh pimpinan KPK.

Begitu pandangan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane kepada wartawan, Sabtu (4/4).

"Karena konflik internal itu kian berkembang luas akibat komisioner KPK tidak tegas dan membiarkan aksi politisasi terhadap lembaga antirasuha itu serta membiarkan munculnya pihak pihak yang merasa full power di lembaga tersebut," kata Neta.


IPW menilai, aksi "cakar-cakaran" di dalam tubuh KPK sangat berbahaya bagi masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Belakangan muncul desakan agar Deputi Penindakan KPK Irjen Firli diperiksa karena melanggar kode etik. Bagi IPW proses dugaan pelanggaran etik Irjen Firli sebagai Direktur Penindakan jangan terkesan hanya politisasi.

"Artinya, selain Firli, Novel Baswedan juga harus diperiksa. Sebab Novel disebut sebut "sebagai orang kita" oleh tokoh-tokoh Partai Gerindra. Bahkan Novel disiapkan sebagai Jaksa Agung jika Prabowo memenangkan pilpres 2019," ujarnya.

Namun jika Novel tidak diperiksa atas isu dan kabar kedekatanya dengan Gerindra, hal tersebut sudah menunjukan politisasi di dalam tubuh KPK. Terlebih, jika dilihat sejak Januari hingga April 2019 sebagian besar sasaran operasi tangkap tangan (OTT) merupakan tokoh atau politisi partai politik koalisi pemerintah.

"IPW khawatir situasi ini akan membuat KPK main hantam kromo tanpa peduli lagi dengan target awal pembentukan KPK, yakni membebaskan Indonesia dari korupsi," pungkas Neta.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya