Berita

Abraham Samad dan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi/RM

Hukum

Internal Bergejolak, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pimpinan KPK Beri Respons

JUMAT, 03 MEI 2019 | 18:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Pimpinan KPK diminta bertindak tegas terkait laporan yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi pada Oktober 2018 lalu terkait Brigjen Firli (Deputi Penindakan KPK) dan Pahala Nainggolan (Deputi Pencegahan KPK) yang diduga melanggar etik.

Firli diduga melanggar kode etik karena bertemu serta bermain tenis dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, M. Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang pada 13 Mei 2018.

Padahal diketahui saat itu KPK tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (PT NTT) yang kini bernama PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Kasus tersebut diduga melibatkan TGB, bahkan yang bersangkutan juga telah diperiksa oleh KPK.


Sedangkan Pahala, diketahui mengirimkan surat balasan perihal pengecekan rekening pada salah satu bank swasta.

Hal yang janggal adalah perusahaan yang mengirimkan surat pada KPK tersebut tidak sedang berperkara di lembaga anti korupsi itu. Maka dapat disimpulkan bahwa surat tersebut tidak ada urgensinya untuk ditindaklanjuti oleh KPK.

Belum lama ini, perihal petisi yang dikirimkan oleh Wadah Pegawai KPK yang mengungkapkan mandeknya penanganan kasus di internal kedeputian penindakan menambah preseden buruk bagi KPK jika tidak segera disikapi oleh pimpinan KPK.

"Pimpinan KPK harus memberikan respons mengenai perkembangan penanganan berbagai laporan dugaan pelanggaran etik di internal lembaga anti korupsi tersebut dan segera menindaklanjuti petisi yang telah dilayangkan Wadah Pegawai, demi menjaga kredibilitas dan integritas KPK," demikian Kurnia Ramadhan selaku perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/5).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya