Berita

Massa aksi SRP2H/Net

Hukum

Tuntutan Aksi, Singkirkan Orang Internal Yang Ingin Kuasai KPK Bak Kerajaan

JUMAT, 03 MEI 2019 | 16:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Massa aksi yang tergabung dalam Suara Rakyat Peduli Penegakan Hukum (SRP2H) kembali berunjuk rasa mengepung Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).

Dalam aksinya mereka membentangkan spanduk besar di antaranya bertuliskan, "Kembalikan Marwah KPK", "KPK Semakin Kronis, Jangan Jadikan KPK sebagai Kerajaan! Agus Rahardjo Cs Jangan Mau Di Setir Wadah Pegawai KPK", dan "Awas Banyak Iblis Ingin Kuasai KPK!! Rakyat Minta Agus Rahardjo Cs Singkirkan Internal KPK yang Ingin Kuasai KPK Bak Kerajaan".

Aksi kalai ini, SRP2H mendesak KPK tidak berpolitik praktis dan bersikap netral. Hal ini dipertegas karena diduga penyidik senior KPK Novel Baswedan berafiliasi dengan salah satu partai politik.


"Kami ingin mengedepankan marwah pemberantasan korupsi secara konsisten. Kami siap menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan KPK dari pengaruh pihak tertentu," kata Koordinator SRP2H, Gardi di halaman Gedung KPK.

Mereka juga menyesalkan adanya oknum KPK yang ingin menyingkirkan sosok penyidik yang profesional dari Polri. Padahal sang penyidik sudah bekerja sesuai koridor mengembalikan marwah KPK itu.

Bahkan keberhasilan yang diraih KPK tidak terlepas dari kontribusi para penyelidik dan penyidik sumber Polri yang sah menurut KUHAP dan UU KPK, dan telah menjadi pioner dan pendahulu yang mengawal dan membantu membesarkan KPK dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.

Pimpinan KPK diminta tidak meninggalkan warisan buruk dengan menafikan dan mengubah sejarah keterlibatan, dedikasi dan kontribusi positif penyelidik dan penyidik asal atau eks Polri demi kebesaran dan keberhasilan KPK dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.

"Janganlah menghalalkan segala cara hanya untuk menguasai lembaga KPK, KPK bukan milik kalian tapi milik rakyat," pungkas Gardi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya