Berita

Dedi Prasetyo/RMOL

Hukum

Polisi Kaji Eksistensi Anarko Syindicalism

JUMAT, 03 MEI 2019 | 11:58 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Peringatan hari buruh sedunia atau May Day yang digelar di beberapa daerah diwarnai insiden kericuhan.

Mabes Polri mengindentifikasi kericuhan yang terjadi saat May Day, Rabu (1/5) lalu itu dipicu aksi vandalisme kelompok yang mengatasnamakan Anarko Syindicalism.

"Untuk perkembangan kelompok Anarko sedang terus diidentifikasi karena ini bukan fenomena dalam negeri. Fenomena ini adalah impact dari fenomena yang ada di luar negeri di Rusia," terang Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Jumat (3/5).


Dedi menyebutkan, seperti saat May Day ricuh di Bandung, Polda Jawa Barat telah mengamankan 619 orang, di mana 293 di antaranya masih anak-anak dan sisanya orang dewasa.

Khusus untuk anak di bawah umur ini, jelas Dedi, dipanggil orang tua mereka untuk selanjutnya diberikan pembinaan.

"Sementara yang dewasa, sudah dilakukan identifikasi tentang keterlibatan mereka dalam suatu tindak pidana khususnya perusakan aksi vandalisme ditetapkan dua tersangka. Diterapkan pasal 170 KUHP,” kata Dedi.

Sementara untuk wilayah lain seperti DKI Jakarta, Yogyakarta dan Makassar masih diidentifikasi. Kemudian di Surabaya, ada enam orang yang telah ditetapkan untuk wajib lapor. Kemudian di Malang ada dua orang dikenakan pasal 489 KUHP atau Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

Dedi menambahkan, keberadaan kelompok ini akan dikaji komprehensif dengan stakeholder terkait, seperti Kementerian Hukum dan HAM untuk legalitasnya serta Badan Intelijen Negara untuk melihat latar belakang kelompok ini.

"Polri dalam hal ini melihat dari perspektif keamanan dan penegakan hukum jadi semua butuh waktu tidak terburu-buru agar jelas organisasi ini. Siapa yang menjadi tokohnya di tiap daerah, berapa keanggotaannya kemudian nanti juga kita akan dalami keterkaitan jaringan di beberapa daerah,” pungkas Dedi.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya