Berita

Kapolri Jenderal Tito Karnavian/Net

Hukum

Kontras Desak Kapolri Tindak Anak Buahnya Yang Represif Saat Mengamankan May Day Di Bandung

JUMAT, 03 MEI 2019 | 05:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) menindak tegas oknum Polisi yang melakukan kekerasan terhadap dua jurnalis yang sedang meliput peringatan May Day di Bandung.

Menurut Wakil Koordinator Kontras, Ferry Kusuma, pihaknya menyayangkan tindakan aparat kepolisian terhadap massa aksi buruh yang dituding sebagai kelompok Anarcho Syndicalism.

"Tindakannya berlebihan orang yang kemudian melakukan aksi ditangkap terus ditelanjangi, itu kan tindakan-tindakan yang bukan hanya melanggar hukum tapi kan tindakan barbar, tidak mencerminkan aparat penegak hukum," ucap Ferry Kusuma di Kantor Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).


Saat penangkapan kelompok Anarcho Syndicalism yang dituding sebagai penyusup. Dua orang jurnalis juga menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian setelah mendokumentasikan aksi tersebut.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua, ternyata bukan hanya massa aksi (buruh) yang biasa menjadi korban, tapi juga jurnalis," katanya.

Sehingga menurutnya, tugas jurnalis sekarang sudah sangat terancam akibat adanya oknum polisi yang melakukan kekerasan.

"Artinya ancaman terhadap kerja-kerja jurnalis sangat tinggi oleh aparat kemanan sendiri yang seharusnya memberikan perlindungan," tegasnya.

Tak hanya itu, Ferry juga meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas terhadap anggotanya yang melakukan tindakan kekerasan terhadap buruh serta jurnalis.

"Kapolri harus mengambil tindakan tegas untuk mengusut setiap tindakan anggotanya yang melakukan kekerasan yang sudah kita lihat secara bersama-sama, itu merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi, tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Kita tidak ingin upaya-upaya ini terus berulang ditempat-tempat lain," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya