Berita

Tunisia/Net

Dunia

Penangkapan Panel Ahli Picu Ketegangan Diplomatik Tunisia-PBB

KAMIS, 02 MEI 2019 | 08:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Langkah Tunisia menangkap seorang ahli PBB yang menyelidiki kemungkinan pelanggaran embargo senjata terhadap Libya memicu kebuntuan diplomatik antara negara Afrika Utara itu dan PBB.

Dia adalah Moncef Kartas, anggota panel ahli PBB. Dia telah ditahan selama lima minggu atas tuduhan mata-mata untuk pihak asing yang tidak disebutkan namanya.

Namun PBB menegaskan, Kartas memiliki kekebalan diplomatik dan menuntut agar pihak berwenang mengungkapkan alasan penahanannya saat tiba di Tunis pada 26 Maret lalu.


Pada pertengahan April, PBB mengatakan, Tunisia gagal memberikan tanggapan yang memadai terkait kewajiban hukum internasionalnya.

Kemudian awal pekan ini, sekelompok peneliti menerbitkan surat terbuka di beberapa surat kabar Eropa, menuntut pembebasannya segera.

"Penahanan Moncef Kartas dengan alasan palsu dan melanggar kekebalannya menimbulkan pertanyaan serius tentang supremasi hukum di Tunisia," tulis kelompok yang terdiri dari sekitar seratus akademisi dan peneliti itu, seperti dimuat Al Jazeera.

Mereka mengatakan bahwa tidak ada satu pun bukti telah dirilis untuk membenarkan penahanannya.

Kartas sendiri merupakan warga negara berkebangsaan Tunisia-Jerman. Dia ditunjuk pada tahun 2016 sebagai panel ahli PBB yang ditugaskan untuk menyelidiki kemungkinan pengiriman senjata ke Libya yang melanggar embargo.

Panel tempat Kartas bertugas telah menemukan bahwa pengiriman senjata dan amunisi terus mencapai pihak-pihak yang bertikai meskipun ada embargo PBB, dengan keterlibatan negara-negara anggota.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya