Berita

Salah satu gereja yang menjadi lokasi teror bom bunuh diri di Sri Lanka/Net

Dunia

Polisi Sri Lanka Rilis Identitas Sembilan Pelaku Bom Bunuh Diri Teror Minggu Paskah

RABU, 01 MEI 2019 | 23:30 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Polisi Sri Lanka merilis nama sembilan orang yang melakukan aksi bom bunuh diri hari Minggu Paskah yang menewaskan 253 orang bulan lalu.

Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera pada Rabu (1/5) membenarkan bahwa dua hotel mewah dibom oleh dua saudara lelaki dari keluarga kaya Kolombo yang terlibat dalam ekspor rempah-rempah.

Kelompok ekstremis telah menggunakan satu pembom di setiap lokasi yang menjadi target bom Minggu Paskah, kecuali di hotel Shangri-La di mana ada dua ledakan bunuh diri.


Salah satu pembom Shangri-La adalah Zahran Hashim, pemimpin kelompok ekstremis lokal, yakni Jamaah Thowheeth Nasional (NTJ). Dia menyerang Shangri-La dengan ditemani oleh Ilham Ahmed Mohamed Ibrahim.

Kakak Ilham, Inshaf Ahmed, adalah orang yang mengebom hotel Cinnamon Grand di dekatnya.

Hotel ketiga yang menjadi sasaran, adalah Kingsbury. Hotel itu dibom oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai Mohamed Azzam Mubarak Mohamed. Istrinya sekarang ditahan polisi.

Sementara itu, gereja St. Anthony menjadi sasaran oleh seorang penduduk lokal bernama Ahmed Muaz. Saudaranya telah ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kemudian, pembom gereja St. Sebastian adalah Mohamed Hasthun, seorang penduduk dari timur pulau tempat Hashim bermarkas. Sedangkan gereja Sion Kristen di distrik timur Batticaloa diledakan oleh seorang penduduk setempat, bernama Mohamed Nasser Mohamed Asad.

Sementara itu, seora g pria lain yang gagal meledakkan bom di sebuah hotel de luxe, tetapi mengecam bahan peledaknya di sebuah wisma di dekat ibukota. Dia diidentifikasi sebagai Abdul Latheef yang telah belajar di Inggris dan Australia.

Tidak lama setelah serangan bom hotel, Fathima Ilham, istri dari salah satu adik termuda pembom bunuh diri, meledakkan bahan peledak yang diikat pada dirinya sendiri, membunuh dua anak dan tiga petugas polisi yang bergegas ke rumah keluarga di Kolombo.

"Kami akan menggunakan pencegahan hukum pendanaan teroris untuk menyita properti mereka," tegas Gunasekera, sepertu dimuat Channel News Asia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya