Berita

Aksi Konsolidasi Mahasiswa Unpad/Net

Politik

Aksi Mahasiswa Unpad: KPU Harus Diberi Sanksi Tegas Atas Kegagalan Pemilu

SELASA, 30 APRIL 2019 | 11:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Konsolidasi Mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bertanggung jawab dan mendapatkan sanksi tegas atas kegagalan penyelenggaraan Pemilu serentak 2019.

"Termasuk tanggung jawab terhadap ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia, kerena terjadinya tragedi tersebut tidak lepas dari kegagalan KPU dalam merencanakan sistem kerja," kata Koordinator Lapangan aksi Konsolidasi Mahasiswa Unpad, Farid di depan kantor Bawaslu Jawa Barat, Selasa (30/4).

Sekitar 40 orang aktivis Konsolidasi Mahasiswa Unpad menggelar aksi di Bawaslu Jabar pada Selasa pagi. Siang, mereka akan menggelar aksi serupa di KPU Jabar dan DPRD Jabar.

Mereka turut berbelasungkawa atas meninggalnya ratusan petugas KPPS di seluruh Indonesia. Hingga pagi ini, terdata 318 petugas KPPS yang meninggal dunia.

"Kami juga menuntut pemerintah untuk memberikan kompensasi yang layak terhadap keluarga korban yang meninggal maupun sakit, meskipun kami menyadari bahwa nyawa manusia tidak dapat dinominalkan," ujar Farid.

Sebelumnya dijelaskan, tahun 2019 adalah kali pertama penyelenggaraan pemilu legistlatif dan pemilu presiden secara serentak, hal ini dilakukan dengan asumsi dapat menghemat anggaran yang dikeluarkan untuk pemilu, yang memang tidak pernah sedikit.

"Akan tetapi pemerintah dan penyelenggara pemilu teryata gagal melakukan efisiensi anggaran," terang Farid.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan RI, pemilu 2014 menghabiskan anggaran sekitar Rp 15,62 triliun, sedangkan pemilu 2019 menghabiskan anggaran sekitar Rp 25,59 triliun

Selain itu kenaikan anggaran penyelenggaraan pemilu yang hampir 50 persen tersebut, ternyata menghasilkan penyelenggara Pemilu yang sangat tidak profesional. Mulai dari simpang siur informasi mengenai dokumen A5 dan KTP elektronik sebagai syarat untuk bisa memilih di TPS, kendala-kendala teknis di banyak TPS karena kekurangan logistik hingga tingginya angka kematian petugas KPPS dalam proses pelaksanaan pemilu.

"Sungguh ini adalah bencana demokrasi bagi Indonesia!" demikian Farid sambil menegaskan, mereka tidak terlibat dalam urusan elite dan bukan bagian dari peserta pemilu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya