Berita

Mahathir Mohamad di Forum Sabuk dan Jalan China/CNA

Dunia

Mahathir Mohamad: Inisiatif Sabuk Dan Jalan China Hebat

JUMAT, 26 APRIL 2019 | 23:11 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berjanji untuk mendukung Inisiatif Jalan dan Sabuk (BRI) yang dipimpin China.

Hal itu disampaikan Mahathir dalam pertemuan tingkat tinggi Forum Sabuk dan Jalan untuk Kerjasama Internasional yang digelar di Beijing pada hari ini (Jumat, 26/4).

Dalam kesempatan itu, Mahathir secara terbuka memberikan persetujuannya untuk inisiatif ambisius China tersebut.


"Saya sepenuhnya mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalan. Saya yakin negara saya, Malaysia, akan mendapat manfaat dari proyek ini," kata Mahathir seperti dimuat Channel News Asia.

Dalam kesempatan tersebut, Mahathir juga menyerukan untuk pembangunan kereta yang lebih panjang dan besar untuk menjembatani jarak antara Timur dan Barat.

Kereta merupakan "sabuk" dan bagian dari inisiatif ekspansif yang diajukan oleh Presiden China Xi Jinping pada Oktober 2013 demi meningkatkan konektivitas ekonomi melalui investasi infrastruktur.

Sejak usulannya itu, 152 negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika telah ikut serta sebagai peserta.

Dalam pidatonya, Mahathir menyebut bahwa kereta api harus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan transportasi barang dan orang di darat. Dia menyebut bahwa kereta jauh lebih cepat dari pada kapal.

"Jika kapal dapat dibangun lebih besar, mengapa kereta tidak bisa sama besar untuk mengangkut lebih banyak barang dan bahan baku dan manusia?" kata Mahathir.

"Sudahkah kita mencapai batas dalam hal ukuran dan panjang kereta? Saya pikir tidak. Jika ukuran rel diperluas, tidak bisakah kita membangun kereta yang lebih besar? Bisakah kita tidak memiliki kereta lagi, mungkin satu kilometer?," sambungnya.

"Dengan semua sensor yang tersedia, bisakah kita membangun kereta cepat yang lebih aman untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan perdagangan hari ini?” tegasnya. Mahathir juga mengatakan, BRI akan meningkatkan kemudahan perjalanan dan komunikasi.

"Ya, ide Belt and Road itu hebat. Ini bisa membawa negara-negara Asia Tengah yang terkunci daratan lebih dekat ke laut. Mereka dapat tumbuh dalam kekayaan dan kemiskinan mereka berkurang," ujarnya.

Mahathir juga menekankan bahwa kebebasan lintas harus dijamin, karena jika tidak, terorisme dan perang akan mungkin menghambat.

Dukungan terbuka Mahathir atas BRI mengundang sorotan tersendiri, mengingat dia sebelumnya merupakan kritikus yang vokal atas investasi yang didukung China di Malaysia. Dia khawatir atas kedaulatan nasional dan biaya yang meningkat.

Setelah mengalahkan Najib Razak dalam pemilu dan merebut kursi perdana menteri Malaysia, Mahathir segera menunda beberapa proyek yang didukung China.

Namun, Mahathir mengubah langkahnya beberapa waktu belakangan ini dengan menghidupkan kembali East Coast Rail Link (ECRL) setelah negosiasi ulang antara Beijing dan Putrajaya menurunkan harga sebesar sepertiganya atas proyek tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya