Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Pemilu Indonesia Dicurangi, Kelompok Ini Kirim Surat Terbuka Ke Mahathir Mohamad

KAMIS, 25 APRIL 2019 | 18:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pesta demokrasi Indonesia tahun 2019 ini diwarnai dengan serangkaian kecurangan yang meluas. Kelompok Pengembangan Basis Sosial Inisiatif dan Swadaya (‘nBASIS) serta Istiqomah Mulya Foundation (IMF) memiliki cara berbeda untuk menyuarakan keprihatinan mereka atas kecurangan-kecurangan tersebut.

Kedua kelompok pakar demokrasi yang berbasis di Sumatera Utara itu membuat surat terbuka untuk Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

"Pemilu Indonesia tahun 2019 berakhir dengan kedua kandidat menyatakan kemenangan. Ini terjadi karena penipuan yang meluas sebelum, selama, dan setelah hari pemilihan pada 17 April 2019," begitu bunyi surat terbuka itu, sebagaimana dilihat redaksi (Kamis, 25/4).


"Penipuan ini sangat berbahaya bagi demokrasi di Indonesia dan dunia, karena dikhawatirkan bahwa legitimasi pemimpin masa depan Indonesia tidak akan didasarkan pada hasil pemilihan yang valid," sambungnya.

Kelompok-kelompok itu mendesak agar Mahathir tidak tinggal diam melihat demokrasi negara tetangganya dirusak.

"Sebagai negarawan paling senior di Asia Tenggara dan dunia, seorang pemimpin seperti Anda tentu tidak bisa duduk diam sementara demokrasi dirusak di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yang juga tetangga terdekat Malaysia," sambung surat tersebut.

"Perhatian Anda dalam mengurangi bahaya ini, terutama dengan pengalaman Anda dalam pemilihan Malaysia terakhir, akan membantu menstabilkan wilayah ini dan menciptakan landasan untuk masa depan yang makmur," tutupnya.

Surat terbuka itu ditandatangani oleh Koordinator Eksternal 'nBASIS Surya Darma Hamonangan, Koordinator Umum 'nBASIS Shohibul Anshor Siregar, Pendiri IMF Syahrin Harahap dan Penasihat IMF Hamdani Harahap.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya