Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Malaysia Hidupkan Kembali Proyek Transportasi Dan Properti Dengan China

JUMAT, 19 APRIL 2019 | 22:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Malaysia akan menghidupkan kembali proyek transportasi dan properti yang didukung China senilai 34 miliar dolar AS yang sempat ditinggalkan pada tahun 2017.

Hal itu dipastikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad pada Jumat (19/4).

Dia menjelaskan, proyek itu akan berkontribusi pada penggerak infrastruktur global Beijing.


Pengumuman itu muncul setelah kedua negara sepakat bulan ini untuk melanjutkan pekerjaan pada proyek kereta api yang sebelumnya ditangguhkan di Malaysia.

Langkah ini merupakan tanda terbaru untuk meningkatkan hubungan setelah periode yang sulit.

Proyek yang dihidupkan kembali adalah pembangunan Bandar Malaysia senilai 34 miliar dolar AS di Kuala Lumpur. Proyek ini diharapkan dapat menarik lembaga keuangan dan perusahaan, dan akan menjadi pertukaran untuk sejumlah jalur kereta api.

Meski begitu, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Mahathir Mohamad, ada beberapa perubahan pada rencana awal, termasuk 10.000 unit perumahan yang terjangkau, dan Taman Rakyat.

Proyek ini awalnya diluncurkan pada tahun 2011 di bawah pemerintahan mantan pemimpin Najib Razak, tetapi dihentikan sementara pada tahun 2017 selama pemerintahannya karena perselisihan tentang pembayaran.

Najib kehilangan kekuasaan pada pemilihan bersejarah tahun lalu, dan sejak itu dia telah ditampar dengan puluhan tuduhan atas dugaan perannya dalam menjarah dana negara 1MDB.

Proyek Bandar Malaysia pada awalnya didukung oleh dana negara yang dilanda skandal, tetapi saham utama kemudian dijual ke perusahaan patungan antara perusahaan Malaysia dan perusahaan milik negara China Railway Engineering Corp.

Proyek ini akan dilanjutkan dengan kontraktor yang sama, yang memiliki 60 persen saham sementara pemerintah memiliki sisanya.

Bandar Malaysia dan jalur kereta api yang dihidupkan kembali, yang akan membentang dari pantai timur ke barat Malaysia.

"Proyek-proyek itu akan menjadi kontribusi yang signifikan bagi Belt and Road Initiative yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Malaysia," tambah pernyataan yang sama seperti dimuat Channel News Asia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya