Demokrat menekan Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah laporan soal campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 lalu dirilis (Kamis, 18/4).
Demokrat menginginkan agar Robert Mueller, orang yang menyusun laporan tersebut, untuk bersaksi di depan umum sebelum kongres tentang pekerjaan yang telah dilakukannya.
Dokumen yang direduksi setebal 448 halaman itu merupakan hasil penyelidikan Mueller dan tim selama 22 bulan. Mueller diketahui ditunjuk untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016 dan kemungkinan kolusi dengan kampanye Trump.
Laporan itu mengungkapkan bahwa Trump sempat berusaha memecat Mueller.
Dalam laporan itu, Mueller mengatakan dia tidak menemukan konspirasi kriminal antara kampanye Trump dan Rusia. Tetapi, dia tidak dapat mencapai kesimpulan hukum yang konkret tentang apakah Trump mencoba menghalangi penyelidikan.
"Jika kami memiliki kepercayaan setelah penyelidikan menyeluruh atas fakta bahwa presiden jelas tidak melakukan penghalang keadilan, kami akan menyatakan demikian," kata laporan itu.
"Berdasarkan fakta dan standar hukum yang berlaku, kami tidak dapat mencapai penilaian itu," sambung laporan yang sama seperti dimuat
BBC.
Menanggapi laporan itu, pemimpin kongres Demokrat, Nancy Pelosi dan Chuck Schumer merilis pernyataan bersama.
"Laporan itu melukiskan gambaran yang mengganggu tentang seorang presiden yang telah menenun jaringan penipuan, kebohongan, dan perilaku yang tidak pantas," begitu bunyi pernyataan bersama itu.
Selain itu, Demokrat juga telah menyerang Jaksa Agung Amerika Serikat William Barr dan menuduhnya telah menyesatkan mereka dengan ringkasan awal dari temuan laporan mengenai apakah Trump menghalangi keadilan.
Barr mengadakan konferensi pers sebelum laporan itu dipublikasikan di mana dia menyatakan mendukung presiden.
Sementara itu Trump sendiri menanggapi dengan santai laporan tersebut.
Berbicara di sebuah acara untuk para veteran (Kamis, 18/4), Trump mengatakan bahwa dia memiliki hari yang baik. Dia pun menekankan, tidak ada kolusi maupun penghalang dalam tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.
Perwakilan Trump juga menegaskan kembali pandangannya bahwa penyelidikan itu adalah tipuan dab menyerukan penyelidikan pembalasan.
"Presiden Trump telah sepenuhnya dibebaskan sepenuhnya," kata manajer kampanye 2020 Trump, Brad Parscale dalam sebuah pernyataan.