Berita

Kim Jong Un dan Donald Trump/Net

Dunia

Kim Jong Un: Korut Siap Gelar KTT Ketiga Jika AS Tawarkan Solusi Konkret

SABTU, 13 APRIL 2019 | 23:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dia terbuka untuk pertemuan puncak ketiga dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Namun hal itu akan terjadi hanya jika Amerika Serikat bersikap dengan tepat.

"Sangat penting bagi Amerika Serikat untuk berhenti dari metode saat ini dan mendekati kami dengan (metode) yang baru," kata Kim dalam pidato di hadapan Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara pada hari Jumat (13/4).

"Jika (Amerika Serikat) terus berpikiran seperti itu, dia tidak akan pernah bisa menggerakkan Korea Utara, bahkan menyerah atau mendapatkan kepentingan apa pun, tidak peduli berapa kali ia duduk untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara," sambungnya seperti dimuat Al Jazeera.


Kim menambahkan, dia akan menunggu hingga akhir tahun ini untuk Amerika Serikat membuat keputusan berani pada pertemuan lainnya.

Trump dan Kim diketahui telah bertemu untuk kedua kalinya, di Hanoi pada bulan Februari lalu. Namun pertemuan itu tidak sesukses pertemuan pertama di Singapura pada Juni 2018 lalu. Pertemuan di Hanoi berakhir dengan kegagalan dan keduanya pergi tanpa ada kesepakatan yang dibuat.

Washington menyalahkan kegagalan pertemuan kedua itu pada tuntutan Korea Utara untuk pembebasan sanksi dengan imbalan perlucutan senjata nuklir terbatas. Sedangkan Pyongyang mengatakan pihaknya hanya menginginkan beberapa langkah untuk meredaka situasi.

Kim menilai, Amerika Serikat tidak benar-benar siap menggelar pertemuan di Hanoi kemarin.

"(Amerika Serikat) tidak benar-benar siap sendiri untuk duduk bersama kami berhadapan muka dan menyelesaikan masalah," kata Kim.

Dia menekankan, terlepas dari hubungannya yang baik dengan Trump, dia hanya akan tertarik menghadiri pertemuan puncak ketiga jika KTT itu menawarkan solusi konkret untuk perselisihan tersebut.

"(Amerika Serikat) semakin meningkatkan permusuhan kepada kami setiap hari meskipun ada saran untuk menyelesaikan masalah melalui dialog," kata Kim.

Dia menilai bahwa kebijakan sanksi dan tekanan Amerika Serikat saat ini adalah tindakan bodoh dan berbahaya.

"Seperti mencoba memadamkan api dengan minyak," demikian Kim.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya