Berita

Penyidik Senior KPK Novel Baswedan/Net

Hukum

Novel Baswedan: Seharusnya Bapak Presiden Malu!

KAMIS, 11 APRIL 2019 | 22:23 WIB | LAPORAN:

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyoroti sikap acuh tak acuh Presiden Joko Widodo terhadap kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya.

Novel menjelaskan, seharusnya negara dalam hal ini pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan aparat penegak hukum seperti penyidik KPK. Terlebih, lanjutnya, tugas penyidik KPK tergolong tugas luar biasa mengingat korupsi di negeri ini sudah sangat serius dan massif.

"Ketika orang-orang yang berjuang sedemikian itu diserang, maka serangan itu harus dilihat sebagai sebuah kejahatan yang serius. Kita bisa katakan efek dari korupsi itu sangat berbahaya. Terhadap negara, bisa kita lihat bagaimana korupsi itu membuat pembangunan menjadi terhambat," ujar Novel, seperti dikutip dari Tabloid Obor Rakyat, Kamis (11/4).


Sayangnya, sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tidak melihat keseriusan pemerintah dalam menangani teror terhadap dirinya. Bahkan ia merasa heran ketika petinggi negara menyebut kasus penyiraman air keras yang merusak matanya itu sebagai kasus biasa.

Lebih lanjut, Novel mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang dengan tegas tidak mau mengintervensi pengusutan kasus tersebut.

Novel juga membantah tudingan yang menyebut dirinya menggunakan kasus tersebut sebagai alat politik untuk menjatuhkan elektabilitas Jokowi dalam Pilpres 2019. Ia menegaskan, sebagai salah satu aparatur, dirinya berkewajiban menyampaikan fakta sebagai bentuk kepedulian pada negara.

"Ini masalah serius dan harus terus disuarakan. Seharusnya Bapak Presiden malu! Kenapa kok diam saja dan tidak peduli. Harusnya malu!" pungkas Novel.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya