Otto Hasibuan, Rizal Ramli bersama adovkat lainnya/Net
Ribuan pengacara yang tergabung dalam Aliansi Advokat Indonesia Bersatu menyatakan sikap mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Salah satu pertimbangan mereka ogah mendukung petahana Joko Widodo terkait masalah penegakan hukum.
"Perhatian pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi terhadap penegakan hukum sangat lemah. Dan kami yakin kepemimpinan Pak Prabowo dan Pak Sandi mampu menegakkan hukum dengan baik," kata salah satu penggagas aliansi yang juga advokat senior, Otto Hasibuan kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa malam (9/5).
Tokoh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu menyebut pemerintahan Jokowi sama sekali tidak memperhatikan dunia penegakan hukum dan dunia advokat. Bahkan, cenderung membiarkan adanya intervensi pemerintah terhadap dunia advokat.
"Contoh Munas (Peradi) di Pekanbaru, kami tidak bisa bermunas karena izin dicabut pihak kepolisian. Intinya para advokat putus harapan, hopless lah," terangnya.
Pertimbangan utama lainnya revolusi mental yang dicanangkan oleh Jokowi terbukti gagal. Contoh sederhana Otto menyebut jika revolusi mental berhasil dijalankan maka tidak akan muncul banyak
hoax."Ibarat membangun keluarga kita membangun kesehatan dulu. Mana lebih penting rumah bagus atau badannya sehat. Pemerintahan Jokowi sangat mempertimbangkan pembangunan fisik tapi pembangunan mental sama sekali tertinggal. Karenanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan kepercayaan antar masyarakat semakin berkurang," kata dia.
Deklarasi dukungan akan dilaksanakan pada Kamis malam di Jakarta dihadiri ribuan advokat dari seluruh Indonesia.
Selain Prabowo, kata Otto, tokoh perubahan Indonesia Rizal Ramli juga direncanakan hadir dalam kegiatan tersebut. Terkait dukungan ini Otto menepis sebagai sikap Peradi secara organisasi.
"Ini dukungan pribadi-pribadi, tidak membawa organisasi," demikian Otto.