Berita

Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Jelang Pemilu Israel, Benjamin Netanyahu Janji Aneksasi Tepi Barat

MINGGU, 07 APRIL 2019 | 07:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menganeksasi permukiman di wilayah Tepi Barat yang diduduki jika dia menang dalam pemilu yang akan digelar Selasa pekan depan.
 
Janji kontroversial Netanyahu tak pelak akan membuat geram warga Palestina dan juga dunia Arab.
 
Janji tersebut diutarakan Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 News Israel.
 

 
Dalam kesempatan itu, Netanyahu ditanya mengapa dia tidak memperluas kedaulatan Israel ke pemukiman besar Tepi Barat, seperti yang terjadi di Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut dalam perang Timur Tengah 1967.
 
"Siapa bilang kita tidak akan melakukannya Kami sedang dalam perjalanan dan kami sedang mendiskusikannya," jawab Netanyahu.
 
"Anda bertanya apakah kami akan pindah ke tahap berikutnya, jawabannya adalah ya, kami akan pindah ke tahap berikutnya. Saya akan memperluas kedaulatan (Israel) dan saya tidak membedakan antara blok pemukiman dan pemukiman terisolasi," tambahnya.
 
Menanggapi hal tersebut, seorang jurubicara untuk pemimpin Palestina Mahmoud Abbas segera merespon.
 
"Segala tindakan dan pengumuman tidak akan mengubah fakta. Pemukiman ilegal dan mereka akan dihapus," tegasnya seperti dimuat Reuters.
 
Untuk diketahui, Palestina ingin mendirikan negara di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem timur dan Jalur Gaza. Saat ini ada sekitar 500 ribu warga Israel tinggal yang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sementara itu, ada lebih dari 2,6 juta warga Palestina yang juga tinggal di wilayah yang sama.
 
Isu soal pemukiman adalah salah satu masalah paling panas dalam upaya untuk memulai kembali pembicaraan damai Israel-Palestina, yang dibekukan sejak 2014.
 
Sebagian besar negara menganggap pemukiman yang dibangun Israel di wilayah yang direbut dalam perang 1967 itu sebagai ilegal.
 
Israel membantahnya dengan mengklaim ada hubungan historis, dan mengatakan bahwa masa depan negeri itu harus ditentukan dalam pembicaraan damai dengan Palestina.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya