Berita

Foto/Net

Bisnis

Gojek Resmi Jadi Decacorn

10 Tahun Beroperasi
SABTU, 06 APRIL 2019 | 09:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Setelah melewati 10 tahun perjalanan, akhirnya Gojek resmi menjadi startup pertama di Indonesia yang berstatus decacorn. Capaian ini juga menempatkan Gojek sebagai startup peringkat ke-19 secara global.

Chief of  Corporate Affairs Gojek Group Nila Marita sangat senang dengan status baru yang didapat.

"Kami bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam menin­gkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumu­man," ujar Nila dalam keteran­gan tertulis, kemarin.


Sebelumnya, dalam riset ter­barunya bertajuk 'The Global Unicorn Club' lembaga riset internasional, CBInsights me­nyatakan, Gojek telah memiliki valuasi 10 miliar dolar AS atau setara Rp 140 triliun. Artinya, Gojek sudah berhak menyan­dang status decacorn.

Nila mengatakan, kesuksesan layanan platform on-demand Gojek tercermin dari semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi dan per­tumbuhan. Serta, dampak ekono­mi dan sosial Gojek yang semakin besar dari waktu ke waktu.

"Gojek memiliki pangsa pasar tertinggi di antara penyedia layanan e-commerce dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu (Weekly Active Users), berdasarkan data dari sebuah platform global yang menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia," jelas dia.

Jumlah Weekly Active Users Gojek bahkan 55 persen lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi sejenis di Indonesia. Jumlah ini berdasarkan data dari platform analisa yang sama.

"Gojek bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna di Indonesia, tetapi juga membawa harum nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di pasar Asia Tenggara," tandasnya.

Keberhasilan Gojek sejatinya tidak terlepas dari masifnya in­jeksi modal ke perusahaan besu­tan Nadiem Makarim tersebut. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pada awal tahun ini, Gojek men­gumumkan suntikan dana dari Google, JD.com, Tencent, Mitsubi­shi Corporation hingga Provident Capital. Berdasarkan informasi yang beredar di pasar, suntikan dana tersebut bernilai 920 juta dolar AS. Suntikan dana ini merupakan bagian dari pendanaan Seri F putaran pertama. Dari putaran pendanaan ini, Gojek menar­getkan bisa kumpulkan dana sebesar 2 miliar dolar AS.

Pada awal 2018, Gojek juga melakukan penghimpunan dana Seri Edengan total dana yang terkumpul 1,5 miliar dolar AS. Investor yang bergabung ada­lah Via ID, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra In­ternational, Meituan-Dianping, JD.com, Google hingga Blibli.

Saat ini, bisnis Gojek meliputi layanan transportasi, pengiriman makanan, hingga pembayaran yang melibatkan banyak tran­saksi keuangan dan telah menjadi super app. Ini merupakan langkah biru bagi Gojek untuk bisa masuk ke pasar yang baru dan terus mengembangkan perusahaan.

Di Vietnam, melalui layanan Go-Viet, Go-Jek menawarkan layanan makanan serta transpor­tasi motor. Di Thailand, Gojek menawarkan layanan sepeda motor. Sementara di Singapura, Gojek memilih layanan mobil.

Dengan naiknya valuasi Gojek, maka kini Asia Tenggara punya dua startup decacorn. Satunya lagi adalah Grab Holdings, yang juga jadi kompetitor Gojek di bisnis ride-hailing (berbagi tumpan­gan) Asia Tenggara. CBInsights menghitung valuasi Grab sudah tembus 11 miliar dolar AS.

Ekonom Institute for Develop­ment of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda menuturkan, keberhasilan Gojek mendap­atkan predikat decacorn akan menyebabkan banyak investor tertarik menanamkan uangnya ke perusahaan tersebut. "Gojek akan memutarkan dana itu untuk mengembangkan usahanya," katanya.

Dampak berikutnya, Huda menambahkan, juga akan dirasa­kan terhadap mitra-mitra Gojek. Secara langsung, pasti ada peningkatan kapasitas dari bisnis mereka, baik dari Gofood, transportasi online, maupun sistem pembayaran Gopay.

Selain itu, penambahan in­vestasi ini berpotensi menin­gkatkan konsumsi dalam neg­eri. Sebab, Gopay akan lebih mengembangkan diri dan menye­diakan lebih banyak inovasi da­lam mempermudah masyarakat melakukan pembayaran.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya