Berita

Presiden Perancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Selidiki Peran Perancis Dalam Genosida Rwanda 1994, Emmanuel Macron Bentuk Panel Ahli

JUMAT, 05 APRIL 2019 | 23:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Perancis Emmanuel Macron menunjuk panel ahli untuk menyelidiki peran Perancis dalam genosida Rwanda yang terjadi 25 tahun lalu.
 
Dalam tragedi bersejarah itu, diperkirakan ada 800 ribu orang Rwanda, sebagian besar di antaranya adalah masyarakat minoritas etnis Tutsi, dibunuh oleh ekstrimis etnis Hutu selama 100 hari pada tahun 1994.
 

Rwanda menuduh Perancis pada saat itu ikut ambil bagian dalam genosida tersebut. Tuduhan itu berulang kali dibantah oleh Perancis.
 
Tuduhan tersebut bukan tanpa alasan. Pada saat itu, Perancis adalah sekutu dekat pemerintahan Hutu Juvenal Habyarimana yang dipimpin sebelum pembantaian. April 1994, pesawat yang ditumpangi Habyarimana ditembak di ibukota Kigali. Kejadian itu memicu terjinya genosida.
 
Rwanda menuduh Perancis mengabaikan atau menghilangkan tanda-tanda peringatan dan melatih para milisi yang melakukan serangan.
 
Rwanda juga mengatakan pasukan Perancis, yang ditempatkan di negara tersebut sebagai bagian dari operasi penjaga perdamaian PBB, menggunakan penciptaan zona aman untuk membantu beberapa pelaku melarikan diri. Perancis berulang kali membantah tuduhan itu.
 
Macron serius mendalami tuduhan itu dan membentuk panel ahli untuk mengusutnya. Para ahli yang terdiri dari sejarawan dan peneliti tersebut bertugas untuk berkonsultasi dan mendalami arsip untuk menganalisis peran Perancis selama periode 1990-1994.
 
Macron, dalam sebuah pernyataan seperti dimuat BBC menjelaskan, hasil temuan panel ahli akan berkontribusi pada pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik tentang apa yang terjadi selama genosida Rwanda 1994.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya