Berita

Protes besar-besaran di Aljazair/Net

Dunia

Presiden Mundur, Ribuan Warga Aljazair Tuntut Wajah Lama Angkat Kaki

JUMAT, 05 APRIL 2019 | 22:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Keputusan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika untuk mengundurkan diri dari jabatannya awal pekan ini tidak serta merta menghentikan aksi protes jalanan yang telah terjadi sejak tujuh pekan terakhir.
 
Hari ini (Jumat, 5/4), ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibukota Aljazair menuntut perbaikan total struktur politik negara itu.
 
Aksi protes besar-besaran semula muncul di bulan Februari lalu atas keputusan Bouteflika untuk kembali maju sebagai calon presiden dalam pemilu yang semula akan digelar bukan April ini. Warga protes karena Bouteflika dinilai sudah terlalu lama berkuasa dan sudah tidak memiliki kemampuan memimpin karena menderita stroke dan jarang muncul ke hadapan publik.
 

 
Menanggapi protes itu, Bouteflika mulanya memutuskan bahwa membatalkan pencalonan dirinya dalam kontestasi pemilu mendatang dan memutuskan untuk memundurkan jadwal pemilu. Keputusan itu tidak membuat massa puas. Aksi unjuk rasa mingguan tetap berlangsung dalam skala besar dan menuntut agar Bouteflika mundur dari jabatannya.
 
Setelah protes berlangsung secara terus menerus dan banyak tekanan yang datang, termasuk dari militer Aljazair, Bouteflika pun akhirnya memutuskan bahwa dia mundur dari kursi nomor satu Aljazair setelah dua dekade berkuasa.
 
Merujuk pada konstitusi Aljazair, pemimpin parlemen harus mengambil alih kekuasaan sementara waktu hingga pemilu digelar untuk memilih presiden baru.
 
Namun rupanya langkah itu belum juga dirasa cukup. Aksi protes besar-besaran kembali terjadi hari ini dan massa menuntut agar semua orang yang terkait dengan Bouteflika angkat kaki dari jabatannya.
 
Aksi protes tersebug dimotori oleh kaum muda yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Bouteflika dan menginginkan perubahan.
 
"Kami lelah dengan rezim ini, mereka telah merampok kami. Kami sudah cukup dengan itu," kata salah seorang pengunjuk rasa wanita dalam aksi hari ini.
 
Kemarahan mereka buka tanpa alasan. BBC memuat, hampir setengah dari populasi di Aljazair berusia di bawah 30 tahun. Namun banyak dari mereka yang menganggur dan harus hidup dalam kondisi yang buruk. Mereka menuntut perubahan fase baru dengan wajah baru.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya