Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pemerintah Perlu Jelaskan Dampak Jalur Sutra Abad 21 Bagi Indonesia

RABU, 03 APRIL 2019 | 21:59 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta menjelaskan dampak ideologis, pertahanan, keamanan, dan politik luar negeri dari keterlibatan Indonesia dalam proyek Jalur Sutra Abad 21.

Sebab proyek itu berdampak pada pemerintahan yang baru hasil Pilpres 2019.

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menyatakan bahwa Indonesia akan menawarkan 28 proyek di Konferensi Tingkat Tinggi II Belt and Road Initiave di Beijing pada April ini. Total nilai proyek yang ditawarkan sebesar USD 91,1 miliar, kurang lebih setara dengan Rp 1.296 triliun.


Menurut pakar kebijakan publik M. Rahmat Yananda, penawaran tersebut bernilai fantastis dan jauh melampaui nilai uang yang masuk ke kas negara melalui tax amnesty. Sekalipun skema proyek tersebut bersifat business to business, publik perlu mendapatkan informasi yang transparan terkait dampaknya kepada hubungan internasional, pertahanan keamanan, dan ideologi.

"Rencana Jalur Sutra Abad 21 dipromosikan Presiden Xi Jinping ketika berkunjung ke Kazakhstan dan Indonesia tahun 2013. Banyak pihak menyatakan bahwa Jalur Sutra Abad 21 adalah visi Xi Jinping yang membedakannya dengan pemimpin Cina sebelumnya. Jalur Sutra Abad 21 di darat dan laut menelan biaya yang sangat besar," jelasnya kepada wartawan, Rabu (3/4).

Rahmat melihat bahwa Menko Luhut tampak bersemangat untuk mendapatkan proyek tersebut. Sementara proyek berdampak pada pemerintahan hasil Pilpres 2019.

Dia menambahkan, total ada 66 negara yang dilewati Jalur Sutra Abad 21. Angka itu merupakan perkiraan dari wilayah yang menyambungkan jalur Maritime Silk Road (MSR) dan Silk Road Economic Belt (SREB).

"Cina juga sudah menyiapkan lembaga-lembaga yang membiayai pembangunan beragam infrastruktur seperti pipa saluran minyak dan gas, jalur kereta api, koridor ekonomi, pelabuhan dan lain-lain," imbuh Rahmat yang juga CEO Makna Informasi.  

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya